Bisnis.com, DENPASAR - PT Pertamina Patra Regional Jatimbalinus kembali menambah pasokan LPG 3 kg ke Pulau Sumbawa karena tingginya permintaan selama Ramadan 2024.
Sebelumnya Pertamina telah menambah pasokan sebesar 33.200 tabung di luar pasokan normal harian untuk Kota/Kab Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Jumlah tersebut merupakan 108% dari konsumsi normal harian di seluruh kota/kabupaten pulau Sumbawa.
Menindaklanjuti hasil monitoring di lapangan terkait kebutuhan LPG subsidi di beberapa wilayah yang belum terpenuhi dengan maksimal, Pertamina akan kembali melakukan penambahan pasokan di pulau Sumbawa yang disalurkan secara bertahap pada 25 - 29 Maret 2024 dengan total sebanyak 43.080 tabung.
Untuk total penambahan pasokan bulan maret di Pulau Sumbawa yang meliputi Kota/Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat tersebut, sebesar hampir tiga kali lipat jumlahnya dari konsumsi harian normal.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bima, Andi Haris Nasution menjelaskan bahwa pihak pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya untuk memaksimalkan penyaluran distribusi LPG 3 kg dalam mengatasi tingginya permintaan masyarakat terkait kebutuhan LPG 3 kg di bulan Ramadan ini.
"Pemerintah Kabupaten Bima tetap mengawal penyaluran pendistribusian dan HET agar tepat sasaran, terkait tingginya kebutuhan LPG ini, alhamdulilah telah direspons dengan baik dan ditindaklanjuti oleh pihak Pertamina dengan penambahan alokasi ekstra penyaluran," terang Andi Haris dari siaran pers, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga
Menanggapi laporan banyaknya pengecer yang memanfaatkan situasi dan keadaan ini dengan menjual dan memainkan harga melebihi harga satuan yang telah ditetapkan.
Area Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa Pertamina telah melakukan beberapa langkah strategis antara lain bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengaktifkan warung Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di setiap kecamatan.
"Untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bima, hingga 24 Maret kemarin telah tersalur sekitar 849.520 tabung LPG dari kuota sebanyak 796.132 tabung di tahun 2024 atau over 6,71% dari kuota periode Januari hingga Maret,” jelas Ahad.
Untuk itu Pertamina gencar melakukan sosialiasi pembelian LPG 3 kg di pangkalan resmi agar mendapat kepastian jaminan stok dan mendapat harga yang sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan Pemerintah Daerah, serta terus menghimbau kepada masyarakat dengan ekonomi mampu untuk tidak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Petrus Ginting menjelaskan bahwa untuk meminimalisir terjadinya kekurangan suplai di pangkalan, secara berkala Pertamina melakukan pemantauan ketersediaan di seluruh pangkalan resmi serta bersinergi bersama Pemda setempat dalam upaya penertiban terhadap konsumen atau pelaku usaha yang tidak berhak menikmati LPG 3 kg subsidi.
Kendati demikian pembeliaan LPG 3 kg subsidi di pangkalan wajib menggunakan KTP sesuai dengan Penetapan Pemerintah per 1 Januari 2024 lalu.
"Dengan adanya pendataan ini juga mengurangi peluang penyalahgunaan LPG 3 Kg bersubsidi, dimana pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah yang tidak wajar (melebihi kebutuhan) akan tercatat datanya dan perlu didalami penggunaan nya oleh pihak yang berwenang di bidangnya" ujar Irto.