Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kabupaten Buleleng memastikan ketersediaan beras selama Ramadan atau satu bulan ke depan cukup untuk konsumsi masyarakat.
Pemkab Buleleng menyediakan stok beras sebanyak 1.022 ton untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan masyarakat saat Ramadan.
Kepala DisdagperinkopUKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta menjelaskan dengan ketersediaan beras yang memadai, Pemerintah bisa melakukan pengendalian harga beras di tingkat pengecer, sehingga konsumen bisa mendapat harga yang terjangkau atau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kabupaten Buleleng memiliki 60 distributor bahan pokok serta pedagang di pasar tradisional yang ikut berperan dalam distribusi dan stabilisasi harga. Utamanya pada komoditi beras, stok yang tersedia mencapai 1.022 ton, meliputi beras medium dari Bulog atau beras SPHP yang dijual seharga Rp10.900/kg. selain itu perluasan distributor dan intervensi harga berupa subsidi transportasi kepada para pedagang juga diberikan guna menekan harga beras di pasaran," jelas Sudiarta dari siaran pers, Selasa (12/3/2024).
Strategi gerakan pangan murah juga dilaksanakan secara berkala, Sudiarta menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan tersebut secara rutin. Selain itu. untuk mendukung akses masyarakat di pedesaan, rencananya gerakan pangan murah akan diperluas ke sentra-sentra desa dengan melibatkan koperasi lokal. Karena selama ini kegiatan gerakan pangan murah hanya diselenggarakan di Kota Singaraja dan sekitarnya.
Sudiarta menegaskan kesiapan pasokan bahan pokok untuk memastikan stabilitas harga telah melalui pantauan rutin bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Buleleng, upaya pengendalian harga terutama pada bahan pokok seperti beras, telur ayam, daging, dan minyak goreng telah dipersiapkan secara matang.
Baca Juga
“Segala upaya yang telah kami lakukan diharapkan dapat memberikan efek psikologi terhadap harga pangan, sehingga masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga terjangkau sesuai dengan daya belinya,” ujar Sudiarta.