Bisnis.com, DENPASAR - Bandara Udara Letkol Wisnu yang berada di Desa Sumberkima, Kabupaten Buleleng, Bali akan menjadi pusat pengembangan ekosistem kedirgantaraan baru nasional setelah Bappenas memilih bandara lama ini dalam master plan pengembangan sistem industri kedirgantaraan Indonesia Tahun 2023-2045.
Pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Pulau Dewata merupakan inisiatif Kementerian PPN/Bappenas dan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI). Kedua pihak memilih memanfaatkan Bandara Letkol Wisnu karena dinilai cocok sebagai pusat kedirgantaraan karena lokasinya yang strategis, bandara ini dekat berada di Bali Utara yang jauh dari aktivitas pariwisata seperti Bali Selatan.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan Kementerian PPN/Bappenas telah meluncurkan master plan pengembangan sistem industri kedirgantaraan Indonesia Tahun 2023-2045 dengan visi membangun industri kedirgantaraan yang tangguh dan berdaya saing menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
"Pengembangan kedirgantaraan Indonesia saat ini tidak hanya pada industri kedirgantaraannya saja namun juga ekosistem industri kedirgantaraan lainnya antara lain pendidikan dan pelatihan, riset, kerekayasaan dan rancang bangun, tata kelola kelembagaan dan regulasi serta infrastruktur kedirgantaraan. Kami menilai Bandara Letkol Wisnu sangat cocok sebagai lokasi dalam membangun ekosistem tersebut," jelas Widyasanti dari keterangan resminya, Senin (19/2/2024).
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Bali akan memberikan dampak yang sangat baik bagi pengembangan perekonomian Bali khususnya di Kawasan Bali Utara.
Seperti diketahui saat salah satu persoalan utama pembangunan Bali adalah terkait pemerataan. Kepariwisataan Bali hanya terpusat di Bali Selatan yang mengakibatkan kesenjangan perekonomian antara Bali Utara dan Bali Selatan.
Baca Juga
Sementara itu, Pemprov Bali terus berupaya mendorong peningkatan pembangunan di Bali Utara, Bali Timur dan Bali Barat dengan menggali dan memanfaatkan potensi yang tersedia di wilayah tersebut. Sehingga pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Bandara Letkol Wisnu diharapkan dapat menjadi pengungkit aktivitas ekonomi dan bisnis di Bali Bagian Utara.
“Transformasi ini akan membuka peluang lapangan kerja di industri kedirgantaraan untuk masyarakat lokal serta pemanfaatan dan pengembangan sumber daya lainnya karena aktivitas Bandara Letkol Wisnu menjadi jauh lebih besar dan melibatkan banyak pihak,” ujar Mahendra.
Pengembangan Bandar Udara Letkol Wisnu merupakan first milestone bagi pengembangan kedirgantaraan di Provinsi Bali. Selain mengembangkan SDM kedirgantaraan nantinya juga akan dikembangkan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) serta pengembangan wisata bahari dan konektivitas antar pulau.
Setelah tidak aktif sebagai bandara komersil, Bandara Letkol Wisnu selama ini difungsikan sebagai sekolah penerbangan oleh pihak swasta. Sebelumnya Pemkab Buleleng sebagai bagian dari pemilik aset bersama Pemprov Bali ingin mengembangkan bandara ini menjadi bandara komersil. Akan tetapi tidak mendapat lampu hijau dari Pemprov Bali sebagai pemilik aset mayoritas.