Bisnis.com, DENPASAR – Ekspor Bali pada Januari 2023 tercatat US$41,95 juta atau turun 25,31 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Desember 2022 yang tercatat lebih baik di angka US$56,17 juta.
Turunnya nilai ekspor Bali pada 2023 disebabkan turunnya volume ekspor sejumlah komoditas strategis yang selama ini menjadi andalan Bali, seperti ekspor komoditas perikanan yang turun 53,13 persen, kemudian ekspor pakaian juga turun 14,54 persen, ekspor kayu juga turun 7 persen, dan ekspor perabotan lampu dan alat penerangan turun 9,98 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Hanif Yahya mencatat, ekspor produk perikanan seperti ikan, moluska dan crustacea yang selama ini menjadi andalan Bali hanya US$7,47 juta jiwa. Kemudian ekspor pakaian dan aksesoris turun menjadi US$7,4 juta. “Hanya ekspor logam mulia dan perhiasan atau permata yang tumbuh 5,4 persen dengan nilai US$5,46 juta,” jelas Hanif melalui live streaming, Rabu (1/3/2023).
Baca Juga
Ekspor Bali pada Januari 2023 paling tinggi ke Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$12,1 juta, kemudian ke Australia US$4,29 juta, Singapura US$3,81 juta, Prancis US$2,5 juta, dan Jepang US$1,78 juta.
Hanif menjelaskan dari lima besar negara tujuan ekspor Bali di bulan Januari 2023, nilai ekspor ke Singapura tercatat turun paling drastis sejumlah 43,57 persen. Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan).
Hanya ekspor ke Perancis tercatat mengalami peningkatan setinggi 21,76 persen, yang disebabkan karena naiknya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News