Bisnis.com, DENPASAR – Tingkat hunian atau okupansi hotel di Pulau Dewata diproyeksikan meningkat pada 2023 seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan tingkat hunian hotel akan sejalan dengan tingkat kunjungan wisatawan. Dengan target kunjungan 4,5 juta wisman di 2023, hunian hotel diproyeksikan bisa di atas 50 persen. Proyeksi ini tentu lebih baik jika dibandingkan 2022 yang hunian hotel masih di kisaran 40 persen.
“Okupansi hotel di 2023 kami optimistis meningkat walaupun belum mencapai 70 persen, karena 4,5 juta wisman dan nanti ditambah dengan wisatawan nusantara jika dihitung belum bisa melampaui 2019 atau kondisi normal sebelum pandemi,” jelas Cok Ace, Senin (23/1/2023).
Cok Ace menjelaskan Bali memiliki 140.000 kamar hotel, dengan proyeksi kunjungan 4,5 juta wisman di 2023, belum semua kamar hotel tersebut. Hotel yang terisi penuh diproyeksikan hanya di sejumlah kawasan seperti Nusa Dua, Kuta, Canggu, sedangkan hotel - hotel di Bali Utara dan Bali Timur tingkat huniannya diproyeksikan belum pulih pada 2023.
Selain dari kunjungan wisman, okupansi hotel di Bali bakal terkerek dari kegiatan MICU atau event yang bakal banyak digelar di 2023. Kalender Pemprov Bali mencatat, setidaknya sudah ada 15 kegiatan MICE yang siap terselenggara pada 2023.
Pemprov Bali saat ini berharap dari kunjungan wisman Tiongkok yang mulai datang dalam jumlah yang banyak. Cok Ace menargetkan kunjungan wisman Tiongkok bisa di atas 300.000 orang sehingga hunian hotel benar-benar meningkat.
Baca Juga
“Tiongkok penyumbang wisman nomor dua tertinggi sebelum pandemi, kami harap pada 2023 dengan dibukanya perbatasan akan banyak wisman Tiongkok ke Bali,” kata Cok Ace.