Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Berhasil Rem Angka Kemiskinan, Ini Pemicunya

Dengan persentase kemiskinan di level 4,53 persen, menjadikan Bali sebagai daerah dengan angka kemiskinan terendah secara nasional.
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali./JIBI-Rachman
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali./JIBI-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR – Pulihnya perekonomian Bali pasca pandemi Covid-19 dan dibukanya kembali lapangan kerja di sektor pariwisata dan sektor pendukungnya berhasil menurunkan angka kemiskinan pada 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat angka kemiskinan di Bali turun 0,04 persen pada September 2022. Jumlah penduduk miskin di Bali 205.360 orang atau 4,53 persen dari jumlah penduduk Bali. Angka tersebut turun 32.000 orang jika dibandingkan dengan periode Maret 2022 dimana pemulihan ekonomi masih belum berjalan optimal.

Dengan persentase kemiskinan di level 4,53 persen, menjadikan Bali sebagai daerah dengan angka kemiskinan terendah secara nasional.

Ketua Tim Statistik Sosial BPS Bali, Dedy Cahyono, menjelaskan pemulihan sektor pariwisata yang menjadi penggerak ekonomi di Bali tercermin dari okupansi hotel yang melonjak tajam ke angka 46,45 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode Maret 2022 yang tingkat okupansi hotel masih 21 persen.

“Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara juga meningkat tajam. Pada September 2022 kunjungan wisman mencapai 291.162 orang, meningkat drastis jika dibandingkan Maret 2022 yang kunjungan wisman hanya 14.620 orang,” jelas Dedy melalui Live streaming dikutip pada Selasa (17/1/2023).

Penurunan angka kemiskinan di Bali tidak lepas dari bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan bantalan subsidi BBM ketika harga BBM Naik pada September 2022.

Hingga September 2022 penerima program PKH di Bali 106.357 orang dan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM 189.140 orang.

“Dengan bantuan sosial yang digelontorkan ketika BBM naik, bisa menjaga daya beli masyarakat Bali sehingga pada kuartal III/2022 pertumbuhan ekonomi Bali tetap terjaga di angka 8,09 persen,” jelas Dedy.

Keberhasilan menekan angka pengangguran terbuka di Pulau Dewata juga memberi andil terhadap penurunan angka kemiskinan. BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali turun 0,04 persen menjadi 4,80 persen pada Agustus 2022, angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode Februari 2022 dimana angka pengangguran terbuka sejumlah 4,84 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper