Bisnis.com, DENPASAR – Dua Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yakni PLTS Terapung Nusa Dua dan PLTS Hybrid Nusa Penida resmi beroperasi dan diproyeksikan akan menyuplai listrik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 20 yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022.
PLTS Terapung Waduk Muara, Nusa Dua dibangun dengan kapasitas 100 Kwp di atas bibir pantai Kuta seluas 350 meter persegi. Sedangkan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW di bangun di atas lahan seluas 4,5 hektar. Dua PLTS tersebut resmi beroperasi sejak 2 November 2022.
Direktur PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan pengoperasian dua PLTS tersebut bagian dari komitmen Indonesia menghadirkan energi bersih di tengah KTT G20 yang membahas isu energi terbarukan dan ekonomi berkelanjutan.
"Kami mengoperasikan dua PLTS yang artinya dalam penyelenggaraan KTT G20 ini, Bali dipasok listrik bersih dan sebagai wujud komitmen nyata Indonesia dalam mendukung transisi energi yang menjadi poin pembahasan penting dalam KTT G20," ujar Darmawan dikutip dari siaran pers, Rabu (2/11/2022).
Selain dua PLTS tersebut, PLN juga menyiapkan 33 PLTS atau VP Rooftop atap di semua Gedung milik PLN yang ada di Bali, dengan total kapasitas 890,55 Kwp, PLTS Atap PLN ini akan menjadi showcase di ajang KTT G20. Darmawan menjelaskan PLTS Atap ini bagian dari komitmen PLN mendukung Pergub Bali soal transisi ke energi terbarukan.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan beroperasinya PLTS Terapung dan PLTS Hybrid akan mempercepat transisi Bali ke energi terbarukan sesuai dengan road map pembangunan Bali di sektor energi. Koster mengatakan Bali berkomitmen mulai meninggalkan energi berbahan bakar fosil secara bertahap untuk membangun ekonomi dan pariwisata yang berkelanjutan.
“Bali akan segera meninggalkan energi berbasis fosil, sehingga suplai listrik dari Paiton yang berkapasitas 340 MW kedepannya akan difungsikan menjadi reserve sharing, apabila pembangkit energi listrik di Bali sudah mampu memenuhi kebutuhan listriknya,” jelas Koster.