Bisnis.com, DENPASAR – Pariwisata Bali semakin bergeliat pada Agustus 2022 seiring dengan naiknya kunjungan wisatawan mancanegara sejumlah 12,23 persen (mtm) dengan jumlah kunjungan mencapai 276.659 orang wisman.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat jumlah kunjungan tertinggi masih didominasi oleh wisman Australia dengan jumlah 79.102 orang, jumlah ini turun 0,3 persen jika dibandingkan Juli 2022. Kunjungan terbesar kedua dari India dengan jumlah 20.731 atau tumbuh 18,18 persen (mtm), kemudian Perancis 19.235 orang wisman, Inggris 18.642 orang, dan Jerman 15.555 orang.
Jika dilihat dari pertumbuhan wisman, kunjungan wisman Jerman mengalami pertumbuhan tertinggi pada Agustus dengan pertumbuhan mencapai 48,7 persen, kemudian Perancis 40,5 persen, dan Inggris 21,4 persen. Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Bali Agus Adnyana, menjelaskan sebagian besar wisman masuk ke pulau dewata melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“99,99 persen wisman yang masuk ke Bali pada Agustus melalui bandara, yang selama ini memang menjadi pintu masuk utama wisman ke Bali,” jelas Adnyana melalui live streaming zoom, Senin (3/10/2022).
Bertambahnya wisman yang masuk ke Bali berdampak terhadap peningkatan hunian hotel pada Agustus 2022, okupansi hotel berbintang tercatat naik 0,85 persen menjadi 38,37 persen. Kemudian okupansi hotel nonbintang naik 1,94 persen menjadi 22,87 persen. Meskipun tumbuh, okupansi hotel di Bali belum pulih jika dibandingkan dengan okupansi pada 2018-2019 atau sebelum pandemi.
“Walaupun okupansi naik, tetapi lama tamu menginap di hotel bintang turun 0,01 persen menjadi 2,04 hari, kemudian di hotel non bintang lama tamu menginap naik 0,02 persen menjadi 2,06 hari,” kata Adnyana.
Baca Juga
Total wisman ke Bali sepanjang 2022 sejumlah 894.667 orang dari 1,7 juta wisman ke Indonesia. 51 persen wisman yang datang ke Indonesia masuk melalui Bali. jika dilihat dari kawasan 32,6 persen wisman yang datang ke Bali dari Eropa, kemudian 31,7 persen dari Oceania, 13,5 persen dari ASEAN, 13,1 persen dari Asia, 7,4 persen dari Amerika, 0,7 persen dari Afrika dan Timur Tengah. (C211)