Bisnis.com, MATARAM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat memfasilitasi 50 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengikuti pelatihan digital.
Pelatihan digelar selama tiga hari ini bertujuan mendorong akselerasi transformasi digital UMKM di NTB untuk masuk ke ekosistem digital, dalam upaya meningkatkan pemasaran dan penjualan produknya.
Pelatihan diikuti oleh UMKM dari berbagai sektor usaha yang sudah dikurasi oleh Bank Indonesi, seperti 16 peserta bergerak di bidang kuliner, 8 peserta bergerak di bidang fesyen, 19 peserta bergerak di bidang kerajinan, dan 7 peserta bergerak di bidang hasil olahan pertanian, perkebunan, peternakan.
Mereka akan dilatih selama tiga hari dengan berbagai materi edukasi digital hingga tips sukses berjualan di e-commerce.
Kepala BI NTB, Heru Saptaji, menjelaskan ekosistem digital sangat penting bagi UMKM di NTB, agar mengikuti tren masyarakat yang bertransaksi secara digital.
"Pembayaran digital QRIS di NTB juga masih tumbuh dengan penambahan 44.051 pengguna baru, atau 14,68 persen target QRIS pada 2022. Hal ini harus menjadi dorongan bagi pelaku UMKM untuk membangun ekosistem digital karena masyarakat telah banyak yang melakukan shifting menuju digital payment," jelas Heru, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga
Secara nasional, nilai transaksi digital banking meningkat 45,64 persen menjadi Rp39,8 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 24,83 persen mencapai Rp49,733,8 triliun pada 2022.
Transaksi QRIS juga terus mengalami peningkatan, nominal transaksi QRIS naik empat kali lipat pada Februari 2022 atau mencapai Rp4,5 triliun. Hal ini didukung dengan 15,7 juta merchant yang sudah menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran dalam transaksi usahanya.
"Transaksi digital di NTB harus tumbuh seiring pertumbuhan di nasional. Pada saat perhelatan MotoGP yang lalu, menunjukkan bahwa 82 persen masyarakat bertransaksi menggunakan metode pembayaran digital. Sehingga UMKM kita di NTB harus memperluas akses digitalnya," ungkap Heru. (K48)