Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi NTB Tumbuh Tertinggi Selama Pandemi

Pertumbuhan ekonomi NTB merupakan rekor baru sejak pandemi. Ekonomi NTB sempat mengalami kontraksi pada kuartal I/2021 1,18 persen.
Sejumlah pengunjung bermain air di Pantai Wisata Nipah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (4/5/2022). Sejumlah destinasi wisata pantai di Pulau Lombok ramai dikunjungi wisatawan saat libur lebaran./Antara-Ahmad Subaidi.
Sejumlah pengunjung bermain air di Pantai Wisata Nipah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (4/5/2022). Sejumlah destinasi wisata pantai di Pulau Lombok ramai dikunjungi wisatawan saat libur lebaran./Antara-Ahmad Subaidi.

Bisnis.com, MATARAM - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kuartal I/2022 mencapai 7,76 persen, merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022, ditopang oleh tumbuhnya berbagai lapangan usaha seperti akomodasi makan dan minum yang tumbuh tertinggi mencapai 22,29 persen.

Kemudian sektor pertambangan dan penggalian 19,18 persen, sektor trasnportasi & pergudangan tumbuh 15,36 persen, sektor pertanian tumbuh 4,56 persen. Selain itu, sektor kontruksi juga tumbuh 8,06 persen, perdagangan besar dan eceran tumbuh 13,54 persen dan administrasi pemerintahan tumbuh 5,79 persen.

Kepala BPS NTB, Wahyudin, menjelaskan pertumbuhan ekonomi NTB merupakan rekor baru sejak pandemi. Ekonomi NTB sempat mengalami kontraksi pada kuartal I/2021 1,18 persen.

"Ini merupakan rekor baru setelah pandemi covid-19. Pertumbuhan ekonomi NTB sudah membaik sejak kuartal IV/2022 yang tumbuh 3,16 persen, dan semakin membaik pada 2022 ini," jelas Wahyudin melalui zoom, Senin (9/5/2022).

Dari sektor pengeluaran, pertumbuhan ekonomi NTB ditopang oleh naiknya ekspor luar negeri yang mencapai 187,28 persen. Kemudian diikuti oleh konsumsi lembaga nonprofit 9,6 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,06 persen.

"Ekspor luar negeri juga tumbuh tertinggi, sementara ekspor mengalami kontraksi 8,47 persen," kata Wahyudin.

Tumbuhnya sektor akomodasi dan transportasi pada kuartal I/2022 disebabkan adanya event Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) di Mandalika, yang mendatangkan 65.000 penonton ke Lombok. BPS juga mencatat perputaran uang selama MotoGP mencapai Rp600 miliar. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper