Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Ekonomi Bali, Pariwisata Diseimbangkan dengan Sektor Lain

Koster mengajak seluruh stakeholder pariwisata untuk tetap optimis dan bersyukur.
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan dalam upacara nangluk merana di kawasan heritage Kota Denpasar, Bali, Sabtu (4/12/2021). Upacara yang digelar di perempatan jalan raya tersebut diselenggarakan secara sederhana untuk memohon kepada Tuhan supaya semua umat manusia diberikan keselamatan, kesehatan dan pandemi Covid-19 cepat berakhir./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan dalam upacara nangluk merana di kawasan heritage Kota Denpasar, Bali, Sabtu (4/12/2021). Upacara yang digelar di perempatan jalan raya tersebut diselenggarakan secara sederhana untuk memohon kepada Tuhan supaya semua umat manusia diberikan keselamatan, kesehatan dan pandemi Covid-19 cepat berakhir./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Bali menegaskan sektor pariwisata akan tetap menjadi primadona di Pulau Dewata. Namun, sektor lainnya seperti pertanian, perikanan kelautan, industri, dan UMKM akan diseimbangkan perannya dalam struktur dengan pariwisata.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa di dalam masa kepemimpinannya sangat konsen dalam perbaikan tata kelola pariwisata di Pulau Dewata, sekaligus menepis anggapan bahwa pariwisata tidak menjadi prioritasnya lagi. Kebijakan-kebijakan yang sedang dijakankan melalui Pergub dan Perda, salah satu tujuannya adalah mengembalikan aura dan taksu Bali, sehingga mampu meningkatkan citra dan nama baik Bali di mata internasional.

Contohnya, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali. Pergub ini diluncurkan bersamaan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali.

“Hanya persentasenya di perekonomian Bali yang berkurang, artinya sektor lain akan mengejar nilai ekonomis yang didapatkan sektor pariwisata sehingga lebih seimbang dari hulu ke hilir. Pariwisata maju, pertanian dan sektor lainnya juga maju. Lebih harmonis dengan yang lain, maka perekonomian Bali akan lebih kuat dan kokoh,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Selasa (7/12/2021).

Koster mengajak seluruh stakeholder pariwisata untuk tetap optimis dan bersyukur terlebih situasi pandemi yang semakin hari semakin menunjukkan tren melandai di Bali.

“Kita harus sama-sama bersabar karena jika bablas dibuka dan menunjukkan lonjakan, maka akan sangat sulit untuk mengatasinya lagi. Perlu disadari bahwa Bali akan jadi tuan rumah G20 dan pertemuan dunia lain di tahun 2022, sehingga setiap hari kondisi pandemi di Bali jadi perhatian WHO. Sekali ada lonjakan maka bisa hilang momentum pemulihan pariwisata kita,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper