Bisnis.com, MATARAM - Ekonomi Nusa Tenggara Barat pada kuartal II/2021 tumbuh 4,86 persen dibanding kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi 1,41 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat tumbuh positif ekonomi NTB didukung oleh tumbuhnya lapangan usaha seperti akomodasi dan makan minum sejumlah 64,20 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh 59,62 persen, konstruksi yang tumbuh 15,48 persen (yoy).
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS NTB Gusti Lanang Putra menjelaskan kinerja berbagai lapangan usaha menunjukkan mulai pulihnya ekonomi NTB walaupun di tengah pandemi Covid-19.
"Sejak pandemi covid-19, kuartal II/2020 pertama kali ekonomi NTB tumbuh positif," jelas Lanang melalui rilis youtube, Kamis (5/8/2021).
Lanang menjelaskan jika dilihat dari penciptaan pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi NTB ditopang oleh sektor transportasi dan dan pergudangan sejumlah 1,90 persen, sektor konstruksi 1,30 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 0,62 persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh 0,60 persen.
"Pada kuartal II ini, struktur ekonomi NTB didominasi oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan sejumlah 25,10 persen, diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian 16,27 persen, ketiga perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor 14,23 persen. Konstruksi 8,89 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib memiliki 6,97 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut mencapai 71,45 persen terhadap total PDRB NTB," jelas Lanang.
Baca Juga
Jika dibandingkan dengan kuartal I/2021, sektor pertanian, kehutanan dam perikanan juga tumbuh tertinggi sejumlah 17,92 persen akibat pergeseran musim panen di NTB.
Perekonomian NTB yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2021 sejumlah Rp35,44 triliun dan atas dasar harga konstan sejumlah Rp24,19 triliun. (K48)