Bisnis.com, MATARAM - Kredit perbankan di Nusa Tenggara Barat pada kuartal I/2021 tumbuh secara nominal sejumlah 11,77 persen atau Rp69,27 triliun dibandingkan pada kuartal I/2020 dengan nilai kredit Rp50,03 triliun (yoy).
Pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal I/2021 lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2020 yang tumbuh 16,87 persen (qtq), Deputi Kepala BI NTB Iwan Setiawan menjelaskan pertumbuhan kredit perbankan di NTB karena adanya perbaikan dari sisi konsumsi dan lapangan usaha.
"Kredit perbankan ditopang oleh kredit di lapangan usaha pertambangan dan penggalian tercatat 50,34 persen atau Rp23,35 triliun dan merupakan porsi kredit terbesar," jelas Iwan kepada Bisnis, Kamis (5/8/2021).
Walaupun mendominasi, kredit pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian lebih rendah dibandingkan pada kuartal IV/2020 yang tumbuh 53,81 persen. "Perlambatan kredit di sektor ini sejalan dengan kinerja lapangan usaha yang cenderung menurun dibandingkan kuartal sebelumnya," ujar Iwan
Kredit pada sektor lapangan usaha utama seperti pertanian, perburuan dan kehutanan pada kuartal I/2021 mengalami peningkatan sejalan dengan perbaikan kinerja pada lapangan usaha pertanian dengan panen raya padi. Kredit produktif pada lapangan usaha ini tercatat 32,43 persen.
"Lapangan usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan merupakan struktur terbesar PDRB NTB tetapi porsi kredit di sektor ini masih belum optimal sehingga perlu dukungan perbankan," ujar Iwan.
Baca Juga
Kredit pada sektor lainnya seperti perikanan tumbuh (yoy) 13,02 persen, perdagangan besar dan eceran 7,38 persen, penyedia akomodasi makan dan minum tumbuh 9,32 persen. "Penyaluran kredit ke lapangan usaha perdagangan besar dan eceran tumbuh di tengah perlambatan kinerja," jelas Iwan.
Kredit perbankan berdasarkan jenis penggunaan didominasi oleh kredit modal kerja sejumlah Rp24,90 triliun 35,95 persen dari total kredit, kredit konsumsi sejumlah Rp22,89 triliun atau 31 persen dan kredit investasi tercatat Rp21,47 triliun atau 33,05 persen. Selain itu, porsi penyaluran kredit di sektor produktif tumbuh pada kuartal I/2021 mengalami kenaikan 3,30 persen. (K48)