Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali meminta agar program 'Work from Bali' tidak hanya dilaksanakan pada kawasan Nusa Dua Badung sehingga pemulihan pariwisata dapat dirasakan kabupaten lainnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan saat ini rencana Work from Bali (WfB) sedang dibahas kembali oleh Dinas Pariwisata ke kementerian dan lembaga terkait. Hal ini untuk mempertegas kawasan mana saja yang akan ditawarkan, karena selain Nusa Dua, Bali juga memiliki kawasan wisata di Karangasem dan kabupaten lainnya.
"Saat ini WfB sifatnya hanya follow up daripada apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Kami mempertegas saja, kira-kira venue mana yang akan ditawarkan karena ada Kabupaten Karangasem dan daerah lainnya di Bali selain Nusa Dua," kata dia di Kantor DPRD Bali, Senin, (7/6/2021).
Pertimbangan untuk menjadikan kawasan di luar Nusa Dua untuk melaksanakan WFB karena kawasan lainnya juga sudah mengantongi sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) seperti di objek wisata Candidasa, Karangasem.
Selain itu kawasan pariwisata di kawasan ini juga sudah hijau, dalam arti tidak ditemukan orang yang sakit beberapa hari belakangan.
"Daerah lainnya diluar Nusa Dua sudah CHSE, seperti Karangasem sudah siap dan kawasan pariwisatanya hampir hijau semua. Artinya tidak ditemukan orang yang sakit dalam beberapa hari belakangan, misalnya pada objek wisata Candidasa," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Cok Ace, jika syarat pelaksanaan WFB adalah kawasan hijau, masyarakat tervaksin semua, dan industri pariwisata telah memiliki CHSE, maka tidak menutup kemungkinan kawasan lainnya yang memenuhi syarat dapat diberikan kesempatan melaksanakan program ini.
"Namun hal tersebut kembali lagi pada kebutuhan pasar, misalnya jika bekerja dari Bali hanya beberapa orang saja tanpa perlu tempat yang luas. Kawasan di luar Nusa Dua bisa mengakomodir itu," jelas Cok Ace.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata Bali dan 10 industri pariwisata yang tergabung dalam Bali MICE Forum telah melakukan roadshow ke beberapa kementerian dan lembaga yang ada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Kadispar Bali I Putu Astawa menjelaskan WfB adalah program affirmative action yang diinisiasi oleh Kemenkomarves dalam rangka pemulihan pariwisata dan sekaligus memulihkan perekonomian Bali. Adapun roadshow dan presentasi telah dilakukan dari 2 - 4 Juni 2021.
Kantor-kantor kementerian yang dikunjungi dalam roadshow tersebut, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Investasi dan Penanaman Modal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan
Kemudian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Roadshow juga dilakukan ke beberapa BUMN, yakni PT Taspen, PT Pertamina, PT Telkom, Pegadaian, dan Kantor Bank Indonesia.
Selain ke lembaga pemerintah, roadshow juga menyasar perusahaan swasta khususnya e-commerce, yaitu Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Linkaja, DANA, dan OPPO.
"Roadshow ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman agar para kementerian maupun lembaga pemerintah maupun swasta untuk mau berkunjung, melaksanakan kegiatan maupun bekerja dari Bali," tuturnya.