Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Menggembirakan, Kinerja Ekspor Bali Naik Drastis

Kinerja ekspor Bali dapat terus membaik seiring dengan adanya permintaan dari negara luar. Sehingga optimistisme untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19 harus terus dibangun.
Ilutrasi ikan tuna, salah satu komoditas ekspor dari Indonesia./Reuters-Tarmizy Harva
Ilutrasi ikan tuna, salah satu komoditas ekspor dari Indonesia./Reuters-Tarmizy Harva

Bisnis.com, DENPASAR - Kinerja ekspor Bali senilai US$44 juta atau naik 68,47 persen pada April 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya secara year on year (yoy).

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor komoditas ikan senilai US$12,9 juta atau 145,98 persen (yoy), barang rajutan 111,84 persen atau US$2,6 juta (yoy), dan pakaian jadi 90,3 persen atau US$4,9 juta (yoy).

Berdasarkan negara tujuannya, pertumbuhan ekspor tertinggi tercatat ke Australia senilai US$3,8 juta atau 193 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan perkembangan ini merupakan sebuah kondisi menggembirakan sebagai indikator perbaikan ekonomi di Pulau Dewata. Sehingga kedepannya diperlukan pengembangan komoditas ekspor unggulan daerah secara terus menerus.

"Hal ini melihat potensi ekspor yang cukup besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi Bali disaat sektor pariwisata belum pulih sepenuhnya," kata dia kepada Bisnis, Kamis (3/6/2021).

Menurut Trisno, kinerja ekspor Bali dapat terus membaik seiring dengan adanya permintaan dari negara luar. Sehingga optimistisme untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19 harus terus dibangun.

"Ekonomi dunia sudah menunjukkan perbaikan dan mulai pulihnya permintaan luar negeri atas produk Indonesia dan Bali," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali nilai ekspor kumulatif pada periode Januari-April 2021 tercatat sebesar US$167 juta atau turun 0,49 persen (yoy).

Berbeda halnya dengan ekspor, kinerja impor Bali menunjukkan penurunan sedalam 41,00 persen atau senilai US$3,2 juta pada April 2021 (yoy). Penurunan terdalam disumbangkan oleh komoditas perangkat optik -85,64 persen atau US$115.923 (yoy).

Secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-April 2021 tercatat US$16 juta atau turun 68,59 persen (yoy).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler