Bisnis.com, DENPASAR — Kementerian Perindustrian mendorong agar seluruh industri kecil dan menengah di Bali menggunakan permesinan yang diproduksi dalam negeri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap kebutuhan mesin dari industri kecil dan menengah (IKM) di Bali, sehingga dapat dikawinkan dengan industri permesinan dalam negeri. Hal ini untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dari para pelaku usaha.
"Mesin-mesin peralatan yang digunakan industri kecil menengah di Bali dan Indonesia kami dorong untuk diperoleh dari anak bangsa sendiri. Ini untuk membangun kemandirian dari segala subsektor," tuturnya saat kunjungan kerja di PT Bali Alus, Denpasar, Bali, Senin, (31/5/2021).
Baca Juga : Ingin IKM Bertahan, Begini Strategi Menperin |
---|
Menurutnya, upaya mendorong minat pelaku IKM dalam menggunakan permesinan dalam negeri, Kemenperin juga memiliki program restrukturisasi mesin. Program ini berupa subsidi harga pembelian mesin untuk membantu IKM membeli mesin produksi.
"Mesin dan peralatan produksi secara teknologi tidak terlalu sulit di kembangkan di Indonesia, dan harga relatif sangat murah dibandingkan dengan buatan luar negeri," tambahnya.
Dia turut berpesan agar IKM yang memanfaatkan fasilitas restrukturisasi mesin dan peralatan produksi, dapat memprioritaskan penggunaan mesin yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
“Kita punya keyakinan bahwa anak bangsa kita bisa memproduksi, agar semua nilai tambahnya tetap berada di Indonesia,” jelas Agus.
Lebih lanjut, sambung Agus, salah satu IKM yang telah memanfaatkan program restrukturisasi mesin di Pulau Dewata, yakni dari PT Bali Alus. Sebelum menjalankan restrukturisasi mesin dalam negeri, kapasitas produksi IKM ini hanya 1.000 unit per bulan, dan sekarang menjadi 20.000 unit per bulannya.
"Bali Alus ini memproduksi 400 varian produk dan produknya juga sudah diekspor. Hal ini memperlihatkan bahwa penggunaan mesin produksi dalam negeri bisa meningkatkan kapasitas produksi 20 kali lipat," tuturnya.