Bisnis.com, DENPASAR - Pengelolaan sampah di TPA Suwung yang daya tampungnya sudah melebihi kapasitas kemungkinan akan memanfaatkan inserator yang rencananya beroperasi pada 2022.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali I Made Teja mengatakan insenerator ini akan mengelola sampah masyrakat Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan yang dibuang ke TPA Suwung sebanyak 1.100 ton per hari. Hingga saat ini pembangunan insenerator masih dilakukan studi kelayakan sehingga nilai investasi belum dapat dipastikan.
Menurutnya, sudah ada sekitar 50 investor mengaku tertarik untuk menanamkan modal pada proyek pengelolaan sampah di TPA Suwung tersebut. Penggunaan insenerator ini pun mewajibkan adanya biaya layanan pengolahan sampah atau tipping fee ke masyarakat.
"Ini kan investor kita suruh membangun, dengan teknonologi cukup tinggi, nanti kita yang bayar untuk menekan biaya pengelaaan sampah itu atau namanya tipping fee," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/3/2021).
Penggunaan insenerator dipilih, lanjutnya, karena membutuhkan area yang lebih kecil ketimbang pembangkit listrik tenaga sampah. Meskipun, nantinya insenerator ini akan menghasilkan kalor yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Setidaknya, insenerator yang akan dibangun di TPA Suwung tersebut akan mengambil lahan seluas 5 hektar.
"Setelah insenerator berhasil, kita harapkan sudah bisa menghasilkan listrik juga, nanti kan ada kesepkatan lain kalau kondisi pandemi ini normal lagi," katanya.