Bisnis.com, DENPASAR — PT Pertamina (Persero) melalui subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait penjajakan kerja sama energi bersih di Pulau Dewata.
CEO Sub-holding PNRE Heru Setiawan mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan upayanya mempersiapkan transisi energi, salah satunya melakukan kerja sama strategis dengan pemerintah daerah. Pertemuan dengan pemerintah Bali tersebut dilakukan dalam rangka melakukan penjajakan kerja sama strategis untuk meningkatkan bauran energi bersih di Pulau Dewata
Adapun, beberapa bentuk inisiatif Pertamina di Bali antara lain ekosistem kendaraan listrik di daerah wisata, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di wilayah Nusa Dua.
Sebagai upaya menjaga keberlanjutan ekosistem bisnis yang terintegrasi dengan kebutuhan daerah, subholding PNRE juga merangkul mitra-mitra lokal di Bali dalam rangka penguatan ekonomi kemasyarakatan sekaligus mendorong gaya hidup berbasiskan energi bersih.
"Kemitraan menjadi fokus utama kami dalam inisiatif pengembangan ekosistem kendaraan berbasis listrik di Bali. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur beserta jajaran atas dukungannya," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (29/1/2021).
Dalam pertemuan itu, juga membahas terkait visi dan misi Provinsi Bali menjadi wilayah yang mengusung program-program ramah lingkungan. Beberapa di antaranya adalah dengan dirilisnya Peraturan Gubernur Bali nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali nomor 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Baca Juga
"Kami mendukung penuh semua upaya membangun Bali menjadi Provinsi yang memiliki kemandirian energi dengan energi bersih," kata Wayan Koster.
Upaya Pertamina dan Pemprov Bali dinilai sejalan dengan aspirasi pemerintah pusat dalam peningkatan bauran energi sebesar 23 persen di 2025.