Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

80 Persen Pengguna Stasiun Pengisian Listrik Umum di Bali Pedagang Kaki Lima

Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Oscar Praditya mengatakan ada sebanyak 107 stasiun pengisian litrik umum (SPLU) di Bali di mana sebanyak 80% penggunanya merupakan pedagang kaki lima.
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Penggunaan stasiun pengisian litrik umum (SPLU) di Bali didominasi oleh pedagang kaki lima dengan tarif litrik umum Rp1.600 per kWh.

Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Oscar Praditya mengatakan ada sebanyak 107 SPLU di Bali di mana sebanyak 80% penggunanya merupakan pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima memang yang paling diuntungkan dari kehadiran SPLU ini karena lebih mudah dalam mengakses listrik. Sisanya, SPLU tersebut juga dapat dikonsumsi oleh kendaraan umum.

Menurutnya, tarif listrik yang sebesar Rp1.600 per kWh di SPLU tidak begitu memberatkan pedagang kaki lima karena pemakaian yang hanya digunakan untuk menghidupkan penerangan saja.

"Kalau yang banyak itu di Pantai Penimbangan, Singaraja, karena mereka memakai kompor induksi," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).

Selain SPLU, saat ini PLN baru memiliki dua lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) yang berada di dekat kantor PLN Bali dan tol Bali. Dari dua lokasi tersebut terdiri atas tiga SPKLU dengan normal charging dan satu SPKLU fast charging yang berada dekat kantor PLN.

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali akan melakukan investasi senilai Rp1,05 miliar pada tahun ini untuk membangun 67 stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

Sebayak 67 SPKLU tersebut rencananya akan dibangun di kawasan perhotelan ITDC maupun jalan umum, yang terdiri dari 65 SPKLU normal charging dan 2 SPKLU fast charging. Nilai investasi satu SPKLU normal charging mencapai Rp10 juta per unit sedangkan SPKLU fast charging yang rencananya akan dibangun memiliki nilai investasi Rp200 juta sehingga total investasinya dapat mencapai Rp1,05 miliar.

"Selain di kawasan wisata, masing-masing hotek juga ingin menambah SPKLU," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper