Bisnis.com, DENPASAR — Mayoritas perusahaan yang bergerak di lapangan usaha makan dan minum berpersepsi bahwa kunjungan wisatawan akan mulai ramai pada kuartal II/2021 dan normal seperti 2019 pada tahun 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan kondisi ini akan mengerek pertumbuhan ekonomi Bali pada 2021 yang diproyeksi tumbuh pada kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,5 persen. Secara umum, hasil hasil survei dan pengamatan terhadap beberapa indikator juga menunjukkan bahwa perekonomian Bali pada tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020.
Selain sektor wisata, kinerja sektor konstruksi pada 2020 juga diperkirakan akan mengalami peningkatan. Kondisi ini disebabkan oleh adanya proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur yang tertunda pada 2021 seperti pembangunan bendungan, shortcut jalan, pengembangan kawasan pariwisata Bali Utara, dan pengembangan Bandara Ngurah Rai.
Kinerja sektor perdagangan diperkirakan tumbuh positif seiring dengan perkiraan perbaikan konsumsi Rumah Tangga dan perbaikan mobilitas di tahun 2021. Bank Indonesia memperkirakan angka pertumbuhan di kuartal I/2021 masih kontraksi secara tahunan, kemudian pada kuartal II/2020 Q2 dan seterusnya akan mulai positif.
Proyek pemerintah, lanjutnya, baik yang berasal dari APBN maupun APBD secara tidak langsung akan membawa dampak pada peningkatan sektor sektor lain seperti sektor industri, transportasi dan konstruksi swasta sehingga semakin memacu pertumbuhan ekonomi. Adapun secara langsung, kontribusi investasi dalam pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2021 diperkirakan sebesar 0,1 persen - 0,2 persen.
"Mengingat besarnya tingkat ketergantungan perekonomian Bali terhadap sektor pariwisata, maka pola pemulihan ekonomi Bali sangat tergantung dari pola pemulihan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Bali," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga
Hanya saja, proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali tersebut bisa saja berubah jika terjadi perubahan sejumlah asumsi. Misalnya, ketentuan perlintasan batas WNA diperpanjang atau hasil dari pelaksanaan vaksinasi belum tampak sehingga diperlakukan PPKm. Jika hal itu terjadi, diperkirakan angka proyeksi akan bias ke bawah dari proyeksi sebelumnya.
"Dengan kesungguhan Bapak Presiden dan seluruh masyarakat Indonesia dalam melaksanakan vaksinasi pencegahan covid 19 yang sudah di mulai minggu lalu, kita berharap semua berjalan dengan lancar sesuai rencana dan optimisme pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut untuk semakin baik di tahun 2021," sebutnya.