Bisnis.com, DENPASAR - Kebijakan uji swab berbasis PCR dan rapid test antigen ke Bali selama libur natal dan tahun baru berpotensi menurunkan konsumsi bahan bakar minyak daerah tersebut.
Region Manager Retail Sales Pertamina Regional Jatimbalinus I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan Bali memang menjadi salah satu daerah tujuan wisata di masa libur natal dan tahun baru hingga libur panjang anak sekolah. Namun, adanya kebijakan masuk Bali harus disertai dengan uji swab berbasis PCR dan rapid test antigen diprediksi tidak akan secara signifikan meningkatkan jumlah kunjungan Bali.
Sebagai gambaran, hingga 20 Desember 2020, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Bali belum mengalami peningkatan dibandingkan kondisi normal. Khusus gasoline, masih berada di bawah 2 persen konsumsi harian normal. Begitu juga dengan gasoil yang rata-rata berada di bawah 1 persen.
Pertamina memproyeksi kebutuhan bbm di Bali pada libur natal dan tahun baru hanya akan mengalami peningkatan 5 persen dibandingkan konsumsi harian normal.
"Belum terlihat signifikan adanya peningkatan konsumsi BBM di Bali sampai pelaksanaan satgas hari ini," katanya, Senin (21/12/2020).
Lebih lanjut, Ketut menjelaskan, sejak adanya pandemi Covid-19, realisasi konsumsi BBM di wilayah Jatimbalinus memang mengalami penurunan yang cukup signfikan. Saat ini rata-rata penurunan konsumsi BBM di Jatimbalinus berkisar antara 5 persen sampai dengan 15 persen.
Baca Juga
"Konsumsi BBM rata-rata tahun ini memang berada di bawah rata-rata realisasi tahun lalu, ini memang sudah kita pertimbangkan dengan kondisi demand di masa pandemi ini," sebutnya.