Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sektor Pertanian di Bali Bakal Merosot di Kuartal IV/2020

Berdasarkan data Bank Indonesia, kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan, perikanan pada kuartal III/2020 tumbuh minus 2,02% secara tahunan (year on year/yoy). Meskipun terkontraksi, kinerjanya tercatat masih lebih baik dari periode kuartal II/2020 yang terkontraksi 2,41% (yoy).
Persawahan di Bali/Antara-Nyoman Budhiana
Persawahan di Bali/Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR - Kinerja lapangan usaha pertanian pada kuartal IV/2020 diproyeksi lebih rendah dibanding periode sebelumnya karena pengaruh kondisi cuaca dan panen raya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan, perikanan pada kuartal III/2020 tumbuh minus 2,02% secara tahunan (year on year/yoy). Meskipun terkontraksi, kinerjanya tercatat masih lebih baik dari periode kuartal II/2020 yang terkontraksi 2,41% (yoy).

Perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian ini didorong oleh masih berlangsungnya panen raya padi kedua pada kuartal III/2020. Selain itu, perbaikan di bidang pertanian juga didorong oleh perbaikan sektor perikanan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali juga menjalankan sejumlah program on farm dan off farm untuk mendorong kinerja sektor pertanian antara lain pengembangan padi varitas khusus, pemberian insentif benih, pupuk dan alat mesin pertanian, pendampingan lapangan, akses pasar, serta skema pembiayaan.

Adanya Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 juga mendorong Pemasaran dan Pemanfaatn Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali dengan mewajibkan pihak hotel, restoran, swalayan, dan catering untuk memanfaatkan produk lokal Bali.

Hanya saja, perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian kemungkinan tidak akan berlanjut pada kuartal IV/2020. Hal ini disebabkan oleh potensi berlangsungnya La Nina pada kuartal IV/2020 sehingga berpotensi terjadinya curah hujan tinggi. Dengan curah hujan tinggi, sektor pertanian berpotensi terganggu dengan terjadinya gagal panen. Apalagi, pada kuartal IV/2020, sudah tidak berlangsung lagi panen raya tanaman pangan.

Pengamat Ekonomi Universitas Udayana I Wayan Rahmanta menilai sektor pertanian memang sangat rentan terhadap musim. Turunnya kontribusi sektor pertanian pada kuartal IV/2020 memang sering terjadi karena Oktober hingga April memang musim hujan di Indonesia.

"Kondisi rutin ini memang memberi warning bagi kita untuk merubah sistem pertanian, misalnya dengan rumah plastik. Di samping itu teknologi pasca panen juga penting untuk menjaga stok pangan," katanya kepada Bisnis, Kamis (17/12/2020).

Senada, Praktisi Bisnis Keuangan dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Gede Sri Darma juga menilai kinerja lapangan usaha pertanian sangat bergantung dengan tata kelola sektor tersebut. Pengelolaan dan manajemen yang tepat akan mempengaruhi kinerja sektor pertanian.

"Jika dikelola dengan manajemen yang baik, walaupun cuaca yang tidak bersahabat, seyogyanya tidak terjadi berulang-ulang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper