Bisnis.com, DENPASAR -- Realisasi tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah Kota Denpasar 2020 turun dari tahun 2015 menjadi 54 persen. Pada pemilihan wali kota 2015 lalu, tingkat partisipasi pemilih berada lebih tinggi di kisaran 56 persen.
Adapun daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilihan wali kota Denpasar pada tahun ini adalah sebanyak 444.929 pemilih.
Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya mengatakan, jika dibandingkan dengan pilkada 2015, tingkat partisipasi pemilih pada tahun ini bisa diaktakan relatif datar. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan umum (pemilu) pada 2019, baru dapat dikatakan tingkat partisipasi pemilih di Kota Denpasar rendah.
Pasalnya, pada pilpres dan pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih di Denpasar mencapai 78,79 persen.
Menurutnya, ada sejumlah penyebab yang membuat terjadinya penurunan tingkat partisipasi pemilih Kota Denpasar. Pertama, karena adanya pandemi Covid-19. Kedua, administrasi kependudukan yang tidak tertib, alamat tinggal antara KTP dan faktual tidak sama.
"Jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi pilwali kota Denpasar 2015 itu sebesar 56% dan untuk saat ini hitungan sementara partisipsi 54 persen boleh dikatakan grafiknya relatif datar, kalau bandingkan pilpres dan pemilu bisa dikatakan partisipasi rendah," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/12/2020).
Arsa mengakui realisasi tingkat partisipasi sementara yang berada pada level 54 persen tersebut memang jauh dari target Gubernur Bali yang sebesar 85 persen. Hanya saja, perlu digarisbawahi target tingkat partisipasi 85 persen itu dibuat saat belum terjadi pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis (10/12/2020) pukul 17.15 WITA, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa unggul sementara dengan presentse 80,9 persen atau 87.956 suara. Sementara itu, paslon nomor urut 2 yakni Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara memiliki presentase suara 19,1 persen atau 20.810 suara.
Perhitungan tersebut berasal dari 597 Tempat Pemungutan Suara. Kota Denpasar dalam pilkada 2020 memiliki 1.202 TPS. Artinya total suara yang masuk hingga saat ini baru mencapai 49,67 persen.