Bisnis.com, DENPASAR -- Bank Indonesia memproyeksi serapan belanja daerah Provinsi Bali akan berkisar 95 persen hingga akhir tahun nanti. Hingga Oktober 2020, realisasinya baru mencapai 66,28 persen.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengaku akan mendorong realisasi belanja daerah hingga akhir tahun nanti. Sejumlah proyek infrastruktur akan didorong realisasinya sebagai upaya meningkatkan serapan belanja daerah. Selain itu, pemerintah Bali juga anggaran kesehatan, bantuan sosial, dan anggaran pendidikan.
"Bagaimana kita eksusi APBD secepat-cepatnya, bahkan proyek nasional yang dari APBN pun juga akan kita percepat dengan tujuan untuk akselerasi agar uang beredar lebih banyak lagi," katanya usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 yang diselenggarakan di Sanur, Kamis (3/12/2020).
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengakui adanya pandemi Covid-19 telah menyebabkan tertahannya kinerja keuangan daerah. Realisasi belanja pemerintah daerah mengalami penurunan pada kuartal III/2020 dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan belanja daerah, realisasi pendapatan daerah juga mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun deikian, serapan realisasi belanja maupun pendapatan tercatat meningkat. Serapan belanja per Oktober telah mencapai 66,28 persen, lebih tinggi dibanding tahun lalu. Sementara itu realisasi pendapatan juga meningkat mencapai 78,57 persen.
"Kinerja ini merupakan realisasi terbaik ke 8 dibandingkan dengan provinsi lain di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, gerakan untuk mempercepat serapan anggaran harus tetap digiatkan supaya pada akhir tahun realisasinya bisa mendekati 100 persen," katanya.