Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir 2020, Pertumbuhan Ekonomi Bali Masih Terkontraksi

Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Bali pada akhir tahun nanti masih akan terkontraksi di kisaran minus 9,2 persen sampai dengan minus 8,8 persen.
Suasana objek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Bali, saat pertama kali dibuka di tengah pandemi Covid-19./Antara
Suasana objek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Bali, saat pertama kali dibuka di tengah pandemi Covid-19./Antara

Bisnis.com, DENPASAR -- Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Bali pada akhir tahun nanti masih akan terkontraksi di kisaran minus 9,2 persen sampai dengan minus 8,8 persen.

Meskipun demikian, pada 2021 nanti, beberapa indikator diperkirakan akan semakin membaik sehingga pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2021 diproyeksi akan berkisar pada 4,5 persen s.d. 5,5 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Perwakilan wilayah Bali (KPwBI) Trisno Nugroho mengatakan kedatangan wisatawan ke Bali yang menurun berdampak langsung pada kinerja sektor tersebut yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali. Setidaknya, hampir 54 persen perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata.

Adanya pandemi pun membuat pertumbuhan ekonomi Bali secara tahunan menurun mulai kuartal pertama 2020. Pada kuartal I/2020, pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi minus 1,17 persen. Pada periode berikutnya, kondisi pertumbuhan ekonomi Bali semakin terpuruk dengan terkontraksi hingga minus 11 persen.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi Bali berlanjut pada kuartal III/2020 yang sebesar minus 12,2 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Bali menjadi pertumbuhan teredah di Indonesia. Sebanyak 12 provinsi yang merupakan penyumbang 67 persen pendapatan nasional pada kuartal III/2020, mengalami laju pertumbuhan dibawah angka pertumbuhan nasional minus 3,49 persen. Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling dalam terkena dampak Covid- 19 dan terkena dampak paling mendalam," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 yang diselenggarakan di Sanur, Kamis (3/12/2020)

Meskipun demikian, Bank Indonesia melihat adanya secercah harapan dimana pada kuartal III/2020 karena ekonomi Bali yang bertumbuh 1,66 persen secara kuartalan. Perbaikan ini dipacu oleh tiga hal. Pertama, kedatangan wisatawan domestik ke Bali. Kedua, berlanjutnya proyek proyek swasta dan pemerintah yang sempat terhenti selama 3 – 6 bulan di awal pandemi Covid-19. Ketiga, meningkatnya belanja pemerintah termasuk dalam rangka penanganan Covid- 19 di Bali.

Trisno pu optimistis, mengakhiri 2020, perekonomian Bali diyakini terus membaik. Hal ini didukung oleh berbagai survei yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia di Provinsi Bali serta berbagai indikator lainnya.

Sejumlah faktor yang dinilai dapat menjadi catatan yakni mulai dari meningkatnya konsumsi masyarakat tercermin dari peningkatan indeks penjualan eceran dan indeks keyakinan konsumen yang menunjukkan peningkatan di akhir kuartal IV/2020. Hal ini sekaligus mencerminkan adanya sikap optimisme masyarakat terhadap perekonomian Bali.

"Meskipun demikian sektor-sektor seperti konstruksi dan perdagangan masih tumbuh terbatas yang tercermin dari penjualan semen dan jumlah muat kargo yang melemah hingga akhir tahun ini," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper