Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Proyeksi Kedatangan 10.000 Wisdom Akhir Tahun Nanti, Masih Belum Normal

Bali berpotensi kedatangan 10.000 wisatawan domestik per hari pada libur akhir tahun nanti. Namun, proyeksi tersebut masih jauh dari realisasi kunjungan saat peak season yang mencapai 16.000 wisatawan domestik per hari.
Wisatawan domestik menikmati pemandangan Gunung Batur dari kawasan wisata Kintamani, Bangli, Bali, Rabu (28/10/2020). Sejumlah objek wisata di Pulau Dewata mulai dikunjungi wisatawan domestik dari berbagai daerah yang memanfaatkan masa cuti bersama dan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan domestik menikmati pemandangan Gunung Batur dari kawasan wisata Kintamani, Bangli, Bali, Rabu (28/10/2020). Sejumlah objek wisata di Pulau Dewata mulai dikunjungi wisatawan domestik dari berbagai daerah yang memanfaatkan masa cuti bersama dan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR - Bali berpotensi kedatangan 10.000 wisatawan domestik per hari pada libur akhir tahun nanti. Namun, proyeksi tersebut masih jauh dari realisasi kunjungan saat peak season yang mencapai 16.000 wisatawan domestik per hari.

Berdasarkan data BPS Bali, terjadi penurunan jumlah wisman secara bulanan pada Oktober 2020 sebesar minus 30,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Oktober 2020 tercatat sebesar 9,53 persen, naik 4,25 poin dibandingkan TPK bulan September 2020 (m to m) yang tercatat sebesar 5,28 persen. 

Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada Oktober 2020 tercatat 2,19 hari, naik 0,32 poin dibandingkan dengan capaian September 2020 yang tercatat 1,87 hari. 

Sementara itu, data Dinas Pariwisata Bali, realisasi kunjugan wisman baru mencapai 13,13 persen dari target akhir tahun yang sebesar 8 juta wisman.

Hingga saat ini, Indonesia belum menerima kunjungan wisatawan mancengara, sehingga Bali hanya bisa mengandalkan kunjungan wisatawan domestik.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan proyeksi tersebut memang jauh lebih tinggi dari realisasi kunjungan pada November 2020 yang sebanyak 5.000 sampai 6.000 wisatawan domestik per hari. Sejak pariwisata Bali dibuka per 31 Juli 2020, kunjungan wisatawan domestik memang terus menanjak.

Peningkatan kunjungan jelang libur akhir tahun diproyeksi mulai akan terjadi pada 24 Desember 2020. Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan domestik tersebut berpotensi lebih dari 10.000 kedatangan.

"Tetapi tetap tidak bisa menutup penuruanan pendapatan kita karena per hari kita biasanya kedatangan 16.000 wisatawan domestik dan 20.000 wisatawan mancanegara," katanya kepada Bisnis, Rabu (2/12/2020).

Lebih lanjut, Astawa menjelaskan, dari 146.000 kamar yang ada, tingkat keterisian seluruh hotel di Bali baru mencapai 25 persen. Sementara itu, hotel yang masih menutup operasional karena terimbas pandemi mencapai 50%.

Ketersediaan kamar pun dinilai masih mampu menampung lonjakan wisatawan domestik yang akan datang pada akhir tahun nanti.

"Jadi memang kita itu antara kepentingan ekonomi dan kesehatan sama-sama kita jalankan dengan seimbang, kemudian, tingkat confident masyarkaat utnuk berwisata yang harus kita bangun, karena mereka kan mungkin juga tidak semua memiliki daya beli bagus dan kurang pecaya untuk bepergian sehingga kita terapkan protokol kesehatan," sebutnya.

Terpisah, Ketua Bali Hotel Association (BHA) I Made Ricky Darmika Putra mengatakan pada akhir tahun nanti kemungkinan ada peningkatan okupansi, hotel hanya saja besarannya tidak akan besar. Setidaknya, dari 157 anggota Bali Hotel Association (BHA), baru 25 persen atau sekitar 35 sampai 40 hotel yang dibuka. Sisanya, masih tidak melakukan operasional.

Hotel-hotel yang selama ini belum beroperasi karena pandemi juga belum akan melakukan operasional lagi meskipun ada libur panjang pada akhir tahun nanti.

"Ini kan juga sebentar liburnya, setelah itu kedatangan akan turun lagi, buat apa buka dua minggu trus nanti tutup lagi, seandainya ada tambahan hotel yang buka tidak akan banyak," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper