Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Denpasar Tekan Risiko Penyebaran di Pasar Tradisional

Menjelang Hari Raya Natal dan libur tahun baru, Pemerintah Kota Denpasar mengantisipasi adanya lonjakan pengunjung di pasar dengan memperketat protokol kesehatan Covid-19.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR - Menjelang Hari Raya Natal dan libur tahun baru, Pemerintah Kota Denpasar mengantisipasi adanya lonjakan pengunjung di pasar dengan memperketat protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar IB Kompyang Wiranata mengatakan pada awal pandemi pasar tradisional sempat menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19. Sehingga harus dilaksanakan pemeriksaan yang ketat kepada para pedagang.

Kemudian bagi pedagang yang positif Covid-19 telah langsung ditangani dan diisolasi oleh petugas setempat. Menurut Kompyang, penyebaran virus yang begitu cepat di pasar tradisional disebabkan oleh kurang maksimalnya protokol kesehatan yang diterapkan.

Seolah tidak ingin hal yang sama terulang kembali, dan penyebaran Covid-19 dapat dicegah. Seluruh pengelola pasar di Denpasar bersama stakeholder terkait kembali memperketat penerapan protokol kesehatan dengan tersedianya tempat cuci tangan yang memadai, memasang tirai plastik di lapak pedagang, melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala, dan memasang bilik desinfektan sebelum pintu masuk pasar. Pedagang juga diminta untuk selalu mengenakan face shield, dan masker selama berjualan.

"Kami selalu menekankan perilaku 3 M kepada pedagang maupun pengunjung, seperti mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun, memakai masker, dan mengatur jarak antara satu dengan lainnya," tuturnya saat dihubungi oleh Bisnis, Kamis, (26/11/2020).

Selain itu, sambungnya, pengelola pasar turut memantau aktivitas para pedagang, dan menanyakan terkait kondisinya. Menurut Kompyang, sejauh ini tidak ada lagi pedagang pasar yang memiliki gejala sakit, atau mengeluh demam.

Disinggung mengenai pelayanan lainnya yang ditawarkan oleh pihak pasar untuk dapat mencegah penyebaran virus, dia menyebutkan masyarakat dapat berbelanja secara daring atau online tanpa perlu datang secara langsung ke pasar untuk membeli kebutuhannya.

Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat di tengah pandemi, dia mengungkapkan transaksi secara daring ini turut membantu menjaga omzet pedagang hingga 20 persen dari total penjualan yang ada.

Selanjutnya, turut dilaksanakan sekolah pasar untuk membantu pedagang dalam meningkatkan kemampuan usahanya, juga sekaligus mensosialisasikan kembali penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari turut mendukung upaya yang telah dilakukan oleh pengelola pasar di Ibu Kota Bali ini, karena selain untuk mencegah penyebaran Covid-19, penerapan protokol kesehatan juga menambah meningkatkan kembali omzet pedagang di Pasar Badung yang sempat turun hingga 60 persen.

Hal ini, lanjutnya, disebabkan oleh tumbuhnya tingkat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional yang didukung adanya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Karena penerapan Protokol Kesehatan yang ketat, sehingga masyarakat dapat secara leluasa berbelanja, dan mampu meningkatkan omzet pedagang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper