Bisnis.com, DENPASAR—Sebanyak 131.693 UMKM di Bali memperoleh bantuan langsung tunai presiden atau banpres dengan total nilai Rp316 miliar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bali I Wayan Mardiana mengatakan tujuan pemberian bantuan ini untuk menunjang operasional dari usaha mikro akibat wabah Covid-19. Sasaran penerimanya adalah pelaku usaha yang merupakan binaan Dinas Koperasi dan UMKM dari kabupaten kota se Bali dengan nilai yang diterima masing-masing pelaku usaha yakni Rp2,4 juta.
"Penyaluran ini dilakukan melalui bank BNI dan BRI," tuturnya, dalam acara penyerahan secara simbolis di Denpasar, Sabtu (14/11/2020).
Adapun mekanisme pengajuan yang dilakukan melalui dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM kabupten dan kota, lembaga perbankan dan perusahaan pembiayaan yang terdaftar di OJK, juga di koperasi yang telah disahkan sebagai badan hukum, kementerian kelembagaan, dan pada BUMN yang menyalurkan pembiayaan atau penyaluran.
Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan jumlah penerima bantuan ini sangat banyak dibandingkan dengan luas wilayah di Pulau ini. Menurutnya, hal tersebut adalah hasil komunikasi dengan Menteri Koperasi dan UMKM.
"Tahun depan kami juga akan mulai menata Koperasi dan UMKM di Bali," tambahnya.
Menteri Komunikasi dengan Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki mengatakan pihaknya akan mengajukan kembali dana panpres sebanyak 20 juta pelaku usaha pada 2021 mendatang dengan nilai Rp48 triliun, sehingga dapat terus mendorong pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi pelaku usaha.
Dia berharap agar bantuan senilai Rp2,4 juta bagi masing-masing pelaku usaha dapat memberi manfaat. Terutama bagi Pulau Dewata yang menjadi prioritas karena kontribusinya besar untuk ekonomi nasional.
"Bali ini ibarat showroom bagi indonesia di dunia internasional, sehingga pasti kita prioritaskan," tuturnya.
Salah satu pelaku usaha penerima bantuan Ni Made Susilawati dari Soka Kebaya mengatakan bantuan ini sangat membantu pelaku usaha untuk tetap bisa beroperasional. Khususnya bagi pengusaha kebaya, pembatasan kegiatan adat sangat mempengaruhi omzet yang turun hingga 70 persen.
"Kedepan jika ada kesempatan saya juga akan mengajukan kembali kredit di bank umum," kata wanita asal Badung ini.