Bisnis.com, DENPASAR — PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V akan menjadikan Program Uyah Tradisional di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali sebagai salah satu program daerah dengan tujuan wisata alternatif.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus Rustam Aji mengatakan bahwa saat ini jumlah petani garam hanya tinggal 16 orang disebabkan perkembangan pesat di sektor pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga menarik minat petani garam untuk beralih profesi.
“Apalagi di Desa Kusamba merupakan desa dengan jumlah petani garam yang banyak," katanya melalui siaran pers, Jumat (26/9/2020).
Dia menjelaskan bahwa Desa Kusamba merupakan satu dari 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yang berdekatan dengan Terminal Terintegrasi Manggis. Sebelum program pemberdayaan ini dilaksanakan, banyak masyarakat di wilayah pesisir pantai sana yang memanfaatkan hasil laut sebagai tumpuan ekonomi.
Rustam mengatakan bahwa di Desa Kusamba adalah wilayah dengan jumlah petani garamnya cukup banyak, sekitar 100 orang petani. Selain itu, para petani garam juga bergantung pada kondisi cuaca sebagai faktor penentu keberhasilan panen.
Dari kondisi yang ada di Desa Kusamba itu, tuturnya, maka dengan Program Uyah Tradisional Kusamba bisa memberi peluang bagi potensi pariwisata di desa ini.
Baca Juga
“Dengan tradisi mata pencarian tradisional yang sudah melekat sebagai wilayah asal petani garam. Program ini bertujuan untuk menjadikan Desa Kusamba menjadi daerah tujuan wisata alternatif, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani garam," jelas Rustam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel