Bisnis.com, DENPASAR - Trans Metro Dewata kini hadir di Bali dengan 4 koridor dalam kawasan Agromerasi Sarbagita yakni Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi mengatakan Trans Dewata Sarbagita menjadi salah satu pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service) yang disubsidi oleh pemerintah pusat.
Menurutnya tujuan dari program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
"Kita ingin masyarakat ketergantungan dengan angkutan umum, yang merupakan salah satu indikasi negara maju," tuturnya di Pasar Badung, Senin (7/9/2020).
Lebih lanjut, pada empat koridor baru yang dirancang ini menggunakan bus sedang, yakni pada koridor terminal Persiapan-Central Parkir Kuta Badung sepanjang 63,6 kilometer (km) untuk perjalanan pulang pergi dengan 40 halte.
Koridor GOR Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai 30,2 km dan 24 halte, Pantai Matahari Terbit-Dalung 43 km dan 24 halte, dan Terminal Ubung-Sentral Parkir Monkey Forest 55,3 km dan 32 halte.
Baca Juga
"Operator yang mengoperasikan Bus Trans Metro Dewata adalah operator di daerah," tambahnya.
Kedepan akan dikembangkan angkutan umum di wilayah perkotaan yang dapat mengintervensi angkutan umum perkotaan. Sehingga ekonomi menjadi lebih bagus, kemacetan dapat dihindarkan serta timbul ketergantungan masyarakat terhadap angkutan umum.
Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan penggunaan transportasi massal di Bali berbeda dengan di Jakarta. Jika di Jakarta masyarakat yang mengejar bus, namun di Bali bus yang mengejar penumpang.
"Di sini penumpang jarang penuh, mudah-mudahan bus baru lebih banyak yang berminat," jelasnya.
Koster menambahkan, untuk meningkatkan daya tarik masyarakat terutama anak muda perlu sediakan fasilitas yang memadai seperti Wifi dan AC. Sehingga pihaknya harus mendorong agar masyarakat lebih mencintai transportasi publik massal yang lebih efisien, nyaman dan murah.
"Ini akan menjadi tantangan kami, supaya masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi publik," jelasnya
Trans Metro Dewata Hadir di Bali dengan 4 Koridor
Bisnis.com, DENPASAR - Trans Metro Dewata kini hadir di Bali dengan 4 koridor dalam kawasan Agromerasi Sarbagita yakni Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi mengatakan Trans Dewata Sarbagita menjadi salah satu pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service) yang disubsidi oleh pemerintah pusat.
Menurutnya tujuan dari program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
"Kita ingin masyarakat ketergantungan dengan angkutan umum, yang merupakan salah satu indikasi negara maju," tuturnya di Pasar Badung, Senin (7/9/2020).
Lebih lanjut, pada empat koridor baru yang dirancang ini menggunakan bus sedang, yakni pada koridor terminal Persiapan-Central Parkir Kuta Badung sepanjang 63,6 kilometer (km) untuk perjalanan pulang pergi dengan 40 halte.
Koridor GOR Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai 30,2 km dan 24 halte, Pantai Matahari Terbit-Dalung 43 km dan 24 halte, dan Terminal Ubung-Sentral Parkir Monkey Forest 55,3 km dan 32 halte.
"Operator yang mengoperasikan Bus Trans Metro Dewata adalah operator di daerah," tambahnya.
Kedepan akan dikembangkan angkutan umum di wilayah perkotaan yang dapat mengintervensi angkutan umum perkotaan. Sehingga ekonomi menjadi lebih bagus, kemacetan dapat dihindarkan serta timbul ketergantungan masyarakat terhadap angkutan umum.
Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan penggunaan transportasi massal di Bali berbeda dengan di Jakarta. Jika di Jakarta masyarakat yang mengejar bus, namun di Bali bus yang mengejar penumpang.
"Di sini penumpang jarang penuh, mudah-mudahan bus baru lebih banyak yang berminat," jelasnya.
Koster menambahkan, untuk meningkatkan daya tarik masyarakat terutama anak muda perlu sediakan fasilitas yang memadai seperti Wifi dan AC. Sehingga pihaknya harus mendorong agar masyarakat lebih mencintai transportasi publik massal yang lebih efisien, nyaman dan murah.
"Ini akan menjadi tantangan kami, supaya masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi publik," jelasnya