Bisnis.com, DENPASAR - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat kasus Positif Covid-19 di kawasan tersebut mencapai 186 orang per hari ini, Minggu (26/4/2020).
Dari jumlah itu, terdapat penambahan 3 kasus dari warga negara Indonesia yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI). Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 5 kasus sehingga total menjadi 75 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan jumlah angka positif sebagian besar masih didominasi oleh imported case, sedangkan untuk transmisi lokal mencapai 41 Orang.
Kondisi itu, jelasnya, menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang tidak melakukan upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan dan physical distancing.
"Sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya melalui siaran pers, Minggu (26/4/2020).
Dia menjelaskan saat ini jumlah pasien positif dalam perawatan sebanyak 107 orang yang berada di 10 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas.
Baca Juga
Sementara itu, Indra menjelaskan peraturan dari Kementerian Perhubungan pada Peraturan Menteri No. 25/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah.
Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, kata dia, peraturan ini menetapkan pembatasan dan pengendalian transportasi baik melalui darat, laut, udara ,dan kereta api terutama ke jalur PSBB dan juga daerah dari zona merah.
"Yang boleh melakukan perjalanan dikecualikan untuk angkutan logistik, kesehatan, diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan logistik penanganan Covid-19," tegas Sekda Bali ini.
Berkaitan kebijakan ini, sambung Indra, gugus tugas dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, TNI, POLRI akan melakukan upaya penebalan penjagaan di pintu pintu masuk Pulau Dewata, yaitu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Padang Bai.
"Kalau masyarakat akan melintasi jalur jalur ini maka pada pintu masuk akan dijaga petugas," tambahnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penegasan ini juga berlaku bagi krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah. "Dimohon agar tetap di tempat jangan dulu pulang ke Bali."
Menurutnya, kepulangan krama Bali bisa berdampak negatif pada diri sendiri, keluaraga dan masyarakat Bali. "Karena dalam hal ini tidak pernah tahu jika terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu masyarakat Bali diminta tetap tinggal di tempat, kecuali ada hal yang sangat penting atau mendesak."
