Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ODP Bandel dan Tak Mau Jalani Isolasi Diri akan Ditindak Tegas

Demi mencegah meluasnya penyebaran virus Corona orang dalam pengawasan harus mengikuti aturan yang berlaku. Tindakan tegas akan dilakukan terhadap ODP yang membandel.
Ilustrasi-Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020)./Antara
Ilustrasi-Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020)./Antara

Bisnis.com, MATARAM - Demi mencegah meluasnya penyebaran virus Corona orang dalam pengawasan harus mengikuti aturan yang berlaku. Tindakan tegas akan dilakukan terhadap ODP yang membandel. 

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan bertindak tegas kepada warga yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) Corona Virus Disease (COVID-19), yang masih bandel dan tidak menaati aturan isolasi diri. Isola diri dimaksud bisa berupa isolasi mandiri maupun menjalani isolasi di Wisma Nusantara yang telah disiapkan pemerintah setempat.

"Ini klaster Gowa 'pagah' (keras kepala). Di Mataram ada empat orang reaktif, saat diurus dicari mereka tidak ada di tempat," kata Wali Kota Mataram Ahyar Abduh di Mataram, Rabu (15/4/2020).

Menuru Ahyar empat orang yang berstatus ODP cluster Gowa di Kota Mataram dikabarkan tak taat dalam menjalankan isolasi diri. Padahal peningkatan kasus positif Covid-19 di NTB sudah mulai menunjukan tren meningkat dari cluster Gowa ini.

Dikatakan Ahyar para ODP cluster Gowa harusnya bersikap kooperatif untuk mengikuti protokol penanganan Covid-19.

Hal ini demi kebaikan dirinya, keluarga, dan masyarakat umum. Apalagi saat ini masyarakat juga sudah sangat khawatir dengan keadaan mereka ini.

"Masyarakat sudah sangat khawatir dengan keadaan mereka. Saya tegaskan agar para ODP ini kooperatif, harus mereka isolasi diri atau mau menempati lokasi isolasi yang sudah kita siapkan di Wisma Nusantara, terutama yang hasil tesnya reaktif," tegas Ahyar.

Peningkatan empat kasus positif Covid-19 perc tanggal 14 April yang diumumkan Gugus Tugas Provinsi NTB menunjukan sebagian besar berasal dari cluster Gowa.

Salah satu dari kasus tersebut adalah penduduk Kecamatan Ampenan, pasien nomor 38, H, laki-laki, usia 61 tahun.

Berdasarkan rilis Gugus Tugas NTB, H tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 namun memiliki riwayat kontak erat dengan orang PPTG yang melakukan perjalanan dari Makassar. Saat ini H dirawat di ruang isolasi RS Siloam dalam keadaan baik.

"Dari empat kasus positif yang diumumkan Gugus Tugas NTB melalui rilis Selasa malam menunjukan semua berkaitan dengan cluster Gowa. Jadi ini yang kita antisipasi betul," kata Ahyar.

Selama ini Pemkot Mataram dan Gugus Tugas Kota Mataram, kata Ahyar, selalu melakukan pendekatan persuasif, agar para ODP mau mentaati aturan isolasi diri.

Namun, sebagian ODP masih ada yang bandel sehingga ke depan pemkot akan menerapkan langkah-langkah yang tegas dengan berkoordinasi bersama TNI dan Polri.

"Selama ini kita imbau secara persuasif, tapi kalau sudah diingatkan berkali-kali dengan cara baik-baik tetap tidak taat aturan dan membandel, ya mau tidak mau kita akan libatkan penegak hukum, TNI-Polri," kata Ahyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper