Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTT Proses Pemekaran 328 Desa Baru

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk mengatakan ada 328 desa baru hasil pemekaran yang dipastikan segera menjadi desa definitif pada 2020.
Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)./Wikipedia
Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)./Wikipedia

Bisnis.com, KUPANG - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk mengatakan ada 328 desa baru hasil pemekaran yang dipastikan segera menjadi desa definitif pada 2020.

"NTT akan segera memiliki 328 desa baru yang telah memenuhi syarat sebagai desa definitif. Kami segera mengusulkan 328 desa baru itu kepada pemerintah pusat untuk ditetapkan sebagai desa," kata Sinun Petrus Manuk ketika dihubungi Antara di Kupang, Kamis (21/11/2019).

Sinun Petrus Manuk mengatakan hal itu terkait percepatan pembangunan ekonomi masyarakat desa.

Ia mengatakan, pemekaran desa sangat strategis karena mampu mendorong mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat desa.

Menurut dia, 328 desa pemekaran itu ditargetkan pada 2020 menjadi desa definitif sehingga berhak mendapat alokasi dana desa seperti desa-desa lainnya di provinsi berbasis kepulauan ini.

Menurut dia, apabila 328 desa telah mengantongi kode desa dari Kementerian Dalam Negeri, maka data-data desa pemekaran baru secara otomatis akan terkoneksi dengan Bappenas guna mendapatkan alokasi dana desa pada 2021.

"Kami berharap apabila pada 2020 ratusan desa pemekaran baru di NTT itu mendapatkan kode desa maka pada tahun 2021 mendapatkan alokasi dana desa," tegasnya.

Dikatakannya, pemerintah Provinsi NTT telah melakukan verifikasi administrasi terhadap 328 desa hasil pemekaran sebagai antisipasi adanya adanya desa fiktif.

"Kami sangat ketat dalam pemeriksaan administrasi guna mengantisipasi adanya desa fiktif baik dari aspek luas wilayah, dukungan pemerintah kabupaten dan jumlah penduduk. Apabila tidak memenuhi syarat administrasi maka usulan pemekaran desa ditunda," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper