Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menpar Sebut Wacana Penutupan TNK Berdampak Buruk Bagi Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut wacana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) yang sempat mengemuka pada tahun lalu telah membuat wisatawan bingung dan berdampak buruk bagi sektor pariwisata.
Taman Nasional Komodo/www.australiangeographic.com.au
Taman Nasional Komodo/www.australiangeographic.com.au

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut wacana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) yang sempat mengemuka pada tahun lalu telah membuat wisatawan bingung dan berdampak buruk bagi sektor pariwisata.

Arief dalam sosialisasi manajemen krisis kepariwisataan di Jakarta, Senin (9/9/2019), mengatakan karena wacana penutupan TNK itu, agen perjalanan tidak berani menjual paket perjalanan kapal pesiar (cruise) ke destinasi tersebut.

"Ini (penutupan TNK) ramai, orang mau cruising dilarang ke sana, padahal mereka beli paket setahun sebelumnya. Kalau dibilang mau ditutup, mau enggak ditutup, lalu mau ditutup lagi, customer bingung. Padahal sekali masuk cruise bisa ribuan (wisman)," katanya.

Arief pun menyesalkan ramainya pemberitaan soal wacana penutupan TNK. Ia menilai wacana mengenai hal tersebut seharusnya tidak diungkapkan dalam ruang terbuka, terlebih dilakukan oleh pejabat publik.

"Ini bukan bencana tapi dampaknya lumayan besar," imbuhnya.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti menjelaskan dalam masalah tersebut, hal utama yang disorot adalah kepastian dibuka atau ditutupnya kawasan TNK.

Meski di sisi lain, industri pun memahami alasan ditutupnya TNK demi pelestarian komodo.

"Kalau tidak ada kepastian, industri ini bingung, ini mau membawa orang ke sana tutup atau tidak? Akibatnya goyah industri ini karena isunya tidak pasti," katanya.

Guntur menambahkan, ekosistem di industri pariwisata haruslah tenang, tidak gaduh.

"Buat kami yang penting kepastian karena kalau tidak pasti industri resah, karena komodo menjadi daya tarik wisata tapi komodo juga perlu dilestarikan baik alam, hewan, dua-duanya kebijakannya bagus tapi kami butuh kepastian," katanya.

Meski tidak ada data rinci mengenai penurunan jumlah wisatawan, secara nasional sepanjang 2017 penurunan wisatawan mencapai sekitar satu juta kunjungan, pada 2018 turun hingga 1,2 juta kunjungan dan pada 2019 diperkirakan penurunan mencapai dua juta kunjungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler