Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2019, Ekonomi Bali Tumbuh 5,80 Persen

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori G (perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor) sebesar 9,48 persen.
Wisatawan berada di atas kapal di perairan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (18/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Wisatawan berada di atas kapal di perairan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (18/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Bali tumbuh 5,80 persen pada semester I/2019, melambat dari periode yang sama tahun lalu yang naik 5,82 persen. Pertumbuhan ini lebih baik daripada rata-rata nasional sebesar 5,05 persen.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori G (perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor) sebesar 9,48 persen.

Dari sisi pengeluaran, penunjang utama pertumbuhan ekonomi semester I/2019 berasal dari Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tercatat tumbuh sebesar 19,64 persen.

Total perekonomian Bali pada triwulan II/2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp62,31 triliun dan berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp40,28 triliun.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali pada triwulan II/2019 megalami pertumbuhan sebesar 3,04 persen.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori O (Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib) sebesar 7,99 persen.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ada pada sektor Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) dengan pertumbuhan sebesar 24,02 persen.

Struktur ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha pada triwulan II/2019 masih didominasi oleh Kategori I (penyediaan akomodasi dan makan minum) dengan kontribusi sebesar 22,92 persen.

Kontribusi terbesar pada triwulan II/2019 dari sisi komponen pengeluaran tercatat ada pada komponen ekspor (50,66 persen) dan diikuti pengeluaran konsumsi rumah tangga (47,60 persen. Sementara itu, kontribusi dari Komponen Impor sebagai komponen pengurang sebesar 40,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper