Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mengutuk Keras Penyelundupan Bayi Komodo

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mengutuk Keras Penyelundupan Bayi Komodo
Andhika Anggoro Wening
Andhika Anggoro Wening - Bisnis.com 28 Maret 2019  |  16:59 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mengutuk Keras Penyelundupan Bayi Komodo
Anak komodo (Varanus komodoensis) berada dalam kandang di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019. - ANTARA/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengecam keras perburuan liar dan penyelundupan anak komodo termasuk kasus jual beli komodo yang diungkap Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

"Kami mengutuk keras tindakan penyelundupan dan jual beli komodo," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno kepada Antara, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Dia menuturkan penegakan hukum tentu dilakukan kepolisian dan KLHK untuk mendalami dan membongkar mafia perdagangan komodo.

"Pasti sekarang sedang (kasus jual beli komodo) ditangani oleh Polda Jawa Timur kan, tapi pembongkaran mafianya harus bekerja sama dengan para pihak di seluruh lokasi (asal komodo) itu," ujarnya.

Dia mengatakan komodo-komodo dalam kasus penyelundupan itu akan segera dikembalikan ke habitatnya namun kemungkinan tidak ke habitat lama karena keamanan penjagaan yang minim.

Dia mengatakan komodo-komodo itu akan lebih aman jika dilepaskan di kawasan Taman Nasional Komodo.

Sebelumnya, kasus jual beli Komodo yang berhasil digagalkan pengirimannya ke luar negeri oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Polda Jawa Timur menurut pengakuan para tersangka, sudah melakukan aksi jual beli itu selama tahun 2016-2019 dengan jumlah komodo yang dijual mencapai 41 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

komodo pulau komodo

Sumber : Antara

Editor : Andhika Anggoro Wening

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top