Bisnis.com, LOMBOK TIMUR -- Permintaan pasar ikan hiu di tempat pelelangan ikan (TPI) Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur bisa mencapai 200 ekor per hari.
Jenis hiu yang ditangkap adalah jenis hiu Kejen atau Silky Shark (Carcharhinus Falciformis) yang banyak ditemukan di perairan Nusa Tenggara Timur.
Juru Lelang TPI Tanjung Luar Moch. Tahir mengatakan kendati permintaan pasar daging hiu cukup banyak setiap harinya, kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi seluruhnya.
"Kapal tidak mesti setiap hari kapal masuk. Tadi pagi ada 43 ekor diharga lelang Rp20,1 juta," ujar Tahir di TPI Tanjung Luar, Rabu (27/3/2019).
Menurut Tahir, harga jual tersebut masih belum dikatakan optimal bagi para nelayan. Pasalnya dalam sekali melaut, yang berkisar 10 hingga 20 hari para nelayan membutuhkan biaya operasional sekitar Rp15 juta.
Lebih lanjut dari harga jual lelang tersebut, pemerintah daerah seharusnya mendapatkan 5% yang berasal 2% dari pemilik ikan dan 3% dari pembeli. Sayangnya, banyak yang tidak mengikuti aturan tersebut.
Baca Juga
"Kadang hanya masuk Rp150 ribu saja sekali," ujar Tahir.
Biasanya para nelayan Tanjung Luar menggunakan rawai hanyut dan rawai dasar sebagai alat untuk menangkap ikan.
Rawai hanyut terdiri dari rantai pancing dengan jumlah yang berkisar 500-600 mata pancing dengan tali utama yang mengapung di atas permukaan air.
Sedangkan rawai dasar terdiri dari rantai pancing dengan jumlah yang berkisar 50-60 mata pancing dan tali utama yang tenggelam di bawah permukaan air.