Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal 2019, Bisnis Ritel di Bali Mengalami Kontraksi

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Bali memprediksi pertumbuhan bisnis toko eceran di Pulau Dewata akan turun hingga 1% pada triwulan I/2019 dibanding periode sama tahun lalu lantaran kebijakan pengurangan kantong plastik sekali pakai.

Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Bali memprediksi pertumbuhan bisnis toko eceran di Pulau Dewata akan turun hingga 1% pada triwulan I/2019 dibanding periode sama tahun lalu lantaran kebijakan pengurangan kantong plastik sekali pakai.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali Anak Agung Ngurah Agra Putra mengatakan aktivitas Gunung Agung yang terjadi pada awal 2018 lalu memang sangat berpengaruh siginfikan pada bisnis toko eceran.

Hal tersebut karena aktivitas Gunung Agung yang mempengaruhi kunjungan pariwisata dan berdampak langsung pada penurunan penjualan toko ritel.

Hanya saja, walaupun aktivitas Gunung Agung awal 2018 berdampak signifikan, namun kondisi lebih buruk justru diprediksi akan terjadi pada awal 2019.

Padahal, pada awal 2019, aktivitas Gunung Agung yang masih berada di level tiga atau siaga tidak berpengaruh pada kunjungan pariwisata.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi pertumbuhan bisnsi ritel pada awal 2019 tidak sebagus tahun lalu.

Faktor tersebut mulai dari pengaruh tahun politik, kenaikan harga tiket pesawat, hingga kebijakan pemerintah yang mengeluarkan peraturan walikota (perwali) dan peraturan gubernur (pergub) mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Sejak perwali tersebut diterapkan awla tahun, rata-rata satu toko ritel mengelami penurunan omzet sebesar 1% hingga 3%. Masyarakat cenderung mengurangi nilai belanja ketika kantong yang tersedia tidak mencukupi untuk mengantongi barang belanja.

“Pada 2018 awal kami terpengaruh erupsi Gunung Agung, triwulan II/2018 mulai ada perbaikan, tetapi di triwulan I/2019 ada regulasi kebijakan yang secara tidak langsung menghambat pertumbuhan bisnis,” katanya.

Selain itu, naiknya harga tiket pesawat telah berpengaruh signifikan pada turunnya kunjungan wisata. Dengan kunjungan wisata yang menurun, maka penjualan toko ritel juga akan terdampak.

Data Bandara Ngurah Rai, telah terjadi penurunan jumlah penumpang domestik sebesar 2,1% sejak awal tahun hingga pertengahan Februari 2019 lantaran peningkatan harga tiket pesawat.

Menurutnya, juga ada indikasi adanya kompetisi bisnis yang tidak sehat. Hanya toko modern saja yang menurutnya menerapkan pengurangan penggunaan kantong plastik, sementara warung-warung kecil tidak. Konsumen pun akhirnya lebih memilih berbelanja di warung-warung kecil tersebut.

“Tapi ini masih indikasi, apalagi kalau dari segi jarak warung itu lebih dekat,” katanya.

Berdasarkan laporan survey Bank Indonesia Perwakilan Bali, kinerja penjualan eceran pada Januari 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,48% (mtm) atau turun dibanding periode sebelumnya yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,52% (mtm).

Kondisi ini diperkirakan masih berlanjut pada Februari 2019 dengan angka pertumbuhan turun 2,15% (mtm).

Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Teguh Setiadi mengatakan kontraksi diperkirakan terjadi pada sebagian besar kelompok barang dengan yang terdalam pada perlengkapan rumah tangga, peralatan dan komunikasi, serta bahan-bahan kendaraan bermotor.

Menurutnya, sesuai dengan siklus ekonomi, awal tahun selalu menjadi masa dengan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibanding periode sebelumnya.

Beberapa faktor penyebab perlambatan tersebut adalah telah berakhirnya periode pariwisata Bali, prakiraan melambatnya kinerja ekonomi mitra dagang utama dunia, terutama Amerika Serikat dan Australia, dan telah selesainya pengerjaan sebagian besar proyek konstruksi yang terkait dengan IMF-WB AM 2018

“Masalah pertumbuhan ekonomi pada triwulan I selalu lebih rendah memang hanya siklus saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper