Bisnis.com, DENPASAR — Pemprov Nusa Tenggara Timur memberikan akses jalan dan air bersih untuk mendukung pembangunan hotel dan bertumbuhnya pusat ekonomi baru di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengatakan fasilitas lain yang dijanjikan adalah kemudahan pengurusan izin.
“Bapak Gubernur menginstruksikan untuk membangun akses jalan jika ada pembangunan hotel atau sarana pariwisata lainnya agar kepariwisataan NTT kian hidup,” katanya, Selasa (26/2/2019) petang.
Menurut Darmawa kebijakan tersebut diambil untuk mendorong pembangunan di lahan-lahan milik sejumlah investor yang selama ini belum tergarap karena minimnya infrastruktur.
Kata dia pada awal kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat telah mencanangkan kepariwisataan sebagai lokomotif pembangunan di NTT.
Sejumlah kendala yang menghambat pertumbuhan pariwisata pun diurai satu persatu, di antaranya masalah infrastruktur, pemetaan destinasi dan kalender kegiatan, serta referensi detail potensi seni budaya dan pendukung kepariwisataan lainnya.
Selain itu juga melakukan promosi di antaranya akan mengikuti WTM London dengan menyewa gerai yang cukup luas untuk eksibisi dan pertunjukan seni budaya NTT.
Ia menyebut NTT membidik wisatawan dari kawasan Asia dan Eropa dengan tingkat pembelanjaan dan lama tinggal yang panjang.
Sedang dipikirkan pula untuk membuka sejumlah rute transportasi laut dan udara yang menghubungkan beberapa destinasi wisata yang selama ini tidak memiliki akses.
Darmawa mengatakan suatu ketika sejumlah wisatawan yang berada di Sumba ingin melakukan perjalanan lanjutan ke Alor, tetapi karena tidak ada penerbangan urung dilakukan.
Kesulitan juga dihadapi ketika akan menggarap pasar wisatawan Australia yang secara geografis berdekatan dengan NTT.
“Kami akan melakukan pendekatan untuk menambah penerbangan langsung dari beberapa kota di Australia ke Kupang,” katanya.
Yulita Day, Sales Manager Lelewatu Resort, Wanokaka, Sumba Barat menyambut baik kebijakan pemprov untuk serius mengarap kepariwisataan terutama rencana menyertakan industri untuk mengikuti berbagai promosi pariwisata ke luar negeri.
Ia juga berharap sejumlah agenda aktivitas pariwisata dan festival ditentukan waktunya secara permanen agar wisatawan memiliki jadwal pasti melakukan perjalanan.