Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Bencana, Wisatawan Berlibur di Bali Dipastikan Aman

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memastikan keamanan wisatawan selama berlibur di Pulau Dewata walaupun saat ini banyak terjadi bencana alam.

Bisnis.com, DENPASAR – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memastikan keamanan wisatawan selama berlibur di Pulau Dewata walaupun saat ini banyak terjadi bencana alam.

Adapun pada Minggu (27/1/2019) telah terjadi bencana tanah longsor di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kejadian tersebut telah menewaskan 2 orang dan terdapat 12 korban meninggal dunia. 

Sebelumnya, juga banyak terjadi peristiwa pohon tumbang dan gelombang laut yang cukup tinggi akibat cuaca buruk.

Menurutnya, kejadian tersebut merupakan fenomena alam. Saat ini pihaknya sedang berupaya untuk melakukan pecegahan dengan memaksimalkan koordinasi ke pemerintah kabupaten atau kota maupun tingkat desa.

Dia menilai Bali telah siap melakukan pencegahan terhadap fenomena yang lebih besar lagi lewat memetakan daerah rawan bencana.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, daerah yang rawan angin kencang berada di bagian selatan Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Kota Denpasar. Rawan banjir ada di bagian utara Buleleng, bagian selatan Jembrana, Badung, dan Kota Denpasar.

Rawan gempa berada di sepanjang pesisir utara dan timur Pulau Bali. Rawan kekeringan berada di Pulau Nusa Penida. Rawan longsor tinggi berada di Bali bagian tengah namun tingkat kerawanan tidak tinggi .

Terakhir, rawanTsunami berada di Pesisir selatan dan utara Pulau Bali yakni Jembrana, Badung dan Kota Denpasar.

“Ketika mereka meninggalkan negaranya, mereka pun sudah tau bencana bisa terjadi di mana-mana, yang jelas kita siap memastikan keamanan misal saat gelombang laut besar, mereka tidak diijinkan melakukan aktivitas di sana,” katanya, Senin (28/1/2019).

Pada Jumat (24/1/2019) lalu, seorang wisatawan asal Rusia juga tersesat saat mendaki Gunung Agung yang masih berstatus siaga. Pendakian tersebut dilakukan sebanyak 4 orang tanpa pemandu lokal.

Proses evakuasi pun berlangsung selama lima jam untuk menyelamatkan wisatawan tersebut.

Menurutnya, peristiwa tersebut tidak menunjukkan ketidaksiapan pelaku wisata di Bali. Sebaliknya, merupakan kesalahan wisatawan lantaran Gunung Agung memang dilarang untuk melakukan proses pendakian.

“Itu salahnya mereka, kan sudah kita larang,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper