Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi NTT Tumbuh 4,78% Ditopang Proyek Infrastruktur

Investasi ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,61 persen secara year on year (yoy).
Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, KUPANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur mencatat pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini mengalami pertumbuhan sekitar 4,78% hingga triwulan III/2018.

"Investasi ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,61 persen secara year on year (yoy)," kata Kepala Unit Kantor Perwakilan BI NTT Krisna Setioaji di Kupang, Jumat (18/1/2019).

Berdasarkan hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi NTT yang diterima Antara menyebutkan, peningkatan investasi tersebut, karena didorong oleh pembangunan pemabngkit dan jaringan listrik di Pulau Flores.

Selain itu, pembangunan infarstruktur pendukung pariwisata di Labuan Bajo, serta pembangunan hotel berbintang pada sejumlah kota di Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, penyelesaian pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu juga ikut mendorong pertumbuhan investasi di NTT serta pengerjaan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ia mengatakan pertumbuhan investasi yang cukup signifikan itu terlihat dari proyek pengembangan pembangkit listrik di Labuan Bajo berkapasitas 20 MW senilai Rp375 miliar.

Selain itu, pembangunan kawasan Marina di Labuan Bajo, termasuk kawasan komersial di dalamnya senilai Rp400 miliar, pembangunan jalan raya di Kota Labuan Bajo senilai Rp49 miliar serta sistem penyediaan air minum (SPAM) senilai Rp17 miliar di daerah wisata itu.

Peningkatan status Bandara Komodo di Labuan Bajo menjadi bandara internasional senilai Rp500 miliar serta pembangunan rest area dan toko souvenir senilai Rp3,4 miliar dalam rangka menyambut delegasi pertemuan tahunan IMF-WB 2018, ikut bersumbangsih terhadap pertumbuhan investasi di NTT hingga triwulan III/2018.

Krisna menjelaskan, peningkatan pertumbuhan investasi pada triwulan III/2018, sejalan dengan realisasi konstruksi hasil investasi dari pemerintah dan swasta.

Menurut dia, secara kumulatif spasial, hingga triwulan III 2018, realisasi investasi pembanguan fisik terbesar ada di Kabupaten Sikka, yakni pembangunan terminal penyimpanan BBM di Kota Maumere senilai Rp449,5 miliar.

Selain itu, investasi pembangunan pabrik gula di Sumba Timur senilai Rp200 miliar serta pembangunan pelabuhan Waingapu senilai Rp321,9 miliar.

Sementara itu, pembangunan empat hotel di Kabupaten Manggarai Barat senilai Rp294,1 miliar juga ikut mendorong pertumbuhan investasi di NTT.

Ada juga investasi senilai Rp282,09 miliar untuk pembangunan tangki LPG dari Pertamina serta proyek pengembangan Bandara El Tari Kupang senilai Rp50 miliar.

"Komponen-komponen pembangunan tersebut yang ikut mendorong pertumbuhan investasi di NTT hingga mencapai 4,78 persen pada triwulan III/2018," demikian Krisna Setioaji.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper