Bisnis.com, DENPASAR – Bagi Anda yang sedang berlibur di Bali dan masih bingung akan menghabiskan waktu pergantian akhir tahun di mana, Kintamani, Kabupaten Bangli bisa menjadi salah satu alternatif.
Selain menawarkan suasana berbeda dibandingkan dengan objek wisata mainstream seperti Kuta dan Nusa Dua, bakal ada sesuatu yang baru saat penyambutan Tahun Baru 2019. Toya Devasya, salah satu penyedia wisata di sini, akan meluncurkan Waterboom air hangat, tepat pada 31 Desember 2018, pukul 24.00 Wita.
CEO Toya Devasya Wellness Resort Putu Astiti Saraswati menuturkan waterboom di bawah kaki Gunung Batur ini memiliki fasilitas seluncuran setinggi 9 meter dan 6 meter. Dia mengklaim fasilitas terbaru ini diklaim pertama di dunia karena airnya hangat.
"Fasilitas ini sebagai salah satu upaya menjadi one stop solution bagi pengunjung dan sekaligus memberikan suasana berbeda saat pergantian Tahun Baru," paparnya di Kintamani, Sabtu (29/12/2018).
Lokasi objek wisata ini berada di tepi Danu Batur Kintamani. Dari Denpasar bisa ditempuh sekitar dua jam jika tanpa macet. Wisatawan di sini juga dapat menikmati trekking menyaksikan sun rise di puncak Gunung Batur setinggi 1.717 mdpl.
Ayu Saraswati menyatakan waterboom air hangat ini merupakan salah satu upaya memberikan suguhan wahana terbaru bagi wisatawan. Air hangat berasal dari sumber mata air alami dari Gunung Batur.
Menurutnya, di era disrupsi, pengelola objek wisata wajib mengikuti perkembangan sedemikian cepat dan tren wisatawan tidak cukup puas dengan satu jenis layanan.
Diharapkan dengan keberadaan wahana baru ini, struktur wisatawan yang datang dapat semakin variatif sekaligus masa tinggal lebih lama. Saat ini dari sekitar 800 orang kunjungan wisatawan setiap hari, 60% wisman dan 40% wisdom. Dari jumlah kunjungan wisdom, 60% merupakan korporat dan 40% wisdom individu.
"Ke depan kami juga akan mengembangkan watersport agar wisatawan bisa lebih lama wisata disini tidak hanya one day trip," paparnya.
Keberadaan waterboom air hangat ini diharapkan juga melengkapi Batur Geopark yang saat ini sudah diakui badan wisata dunia. Ayu menuturkan ke depan keberadaannya mampu menjadikan daerah ini sebagai destinasi wellnes dan retreat bagi wisatawan.