Bisnis.com, DENPASAR – PLN Unit Induk Distribusi Bali memprediksi beban puncak tertinggi penggunaan listrik di Bali selama libur Natal dan Tahun Baru akan mencapai 956,8 MW atau meningkat 9% dari kondisi normal, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Nyoman Suwarjoni Astawa optimistis ketersediaan pasokan listrik kepada pelanggan akan terjamin selama libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Sebab, PLN UID Bali akan menjalankan masa siaga Natal dan Tahun Baru 2019 selama 18 Desember 2018-8 Januari 2019.
Bali memiliki daya mampu listrik sebesar 1.270 MW dari sejumlah pembangkit. Kondisi kelistrikan tersebut dipasok oleh transmisi kabel laut dari Jawa menuju Bali sebesar 340 MW, PLTU Celukan Bawang 380 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran 340 MW, PLTG Gilimanuk 130 MW, dan PLTG Pemaron sebesar 80 MW.
Dalam kondisi normal, beban puncak listrik di Bali hanya sebesar 871,51 MW. Artinya, Bali masih memiliki cadangan listrik sebesar 398, 49 MW atau 40% dari total daya mampu.
Dia mengatakan dengan kondisi tersebut dan prediksi beban puncak hanya mencapai 956,8 MW, PLN UID Bali memastikan pasokan listrik aman.
“Kalaupun, mudah-mudahan tidak terjadi ya [kerusakan transmisi dari Jawa], kami selama Natal dan Tahun Baru akan memaksimalkan dari sisi pembangkit yang ada di sini,” ujar Suwarjoni, Kamis (20/12/2018).
Dia mengungkapkan selama perayaan Natal dan Tahun Baru, ada sekitar 48 gereja dan 18 titik pusat keramaian di seluruh Bali yang akan lebih diawasi pasokan listriknya. Lokasi wisata yang paling banyak diawasi yakni yang berada di Denpasar dan Badung.
PLN Bali juga menyiagakan 26 unit gardu bergerak dan 16 genset. Gardu bergerak dan genset akan dipasang di beberapa titik seperti gereja maupun tempat keramaian untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus.
Selain itu, 5 Unit Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapsitas 3x250kVA dan 2x100 kVA juga akan disiapkan untuk memastikan pasokan listrik tetap aman.
“Gardu eksisting tidak mungkin kita membangun, jadi kami optimalkan gardu bergerak sehingga kecukupan suplai listrik bisa dipastikan,” tambah Suwarjoni.
Selain perayaan Natal dan Tahun Baru, masyarakat Bali juga akan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Masyarakat pun diimbau untuk tidak memasang atribut maupun penjor yang berdekatan dengan gardu PLN.
Pemasangan penjor untuk perayaan Galungan dan Kuningan dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat umum. Pada musim penghujan dan angin, terdapat potensi penjor basah terkena air atau terjatuh menimpa jaringan listrik PLN.
Apabila penjor berada dekat dengan jaringan, pada kondisi basah dapat menjadi penghantar listrik dan dapat menyebabkan masyarakat tersetrum.
“Kami memohon maaf kepada pelanggan tidak bisa memasang penjor dekat dengan jaringan milik PLN. Ini untuk kemanan bersama,” tegasnya.
Beban Puncak Listrik Bali Diproyeksi Naik 9% Selama Libur Natal dan Tahun Baru
PLN Unit Induk Distribusi Bali memprediksi beban puncak tertinggi penggunaan listrik di Bali selama libur Natal dan Tahun Baru akan mencapai 956,8 MW atau meningkat 9% dari kondisi normal, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Putu Eka Wiratmini
Editor : Annisa Margrit
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

30 menit yang lalu
BlackRock Ramps Up BUMI Shareholding in H1 2025

1 jam yang lalu
Gerak Vanguard dan Blackrock di Bank Jago (ARTO)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
