Bisnis.com, SINGARAJA--Produk pasar modal merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan masa pensiun.
Perencana keuangan Agus Hely Setyono mengungkapkan return yang bisa diperoleh dari instrumen investasi seperti saham jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat inflasi. Dengan begitu, nilai investasi yang ditanamkan sejak mempersiapkan masa pensiun akan dapat digunakan memenuhi kebutuhan saat pensiun.
"Investasi di pasar modal sekarang semakin mudah. Dengan dana Rp500.000 per bulan dengan memilih saham yang prospektif akan memberikan keuntungan optimal," jelasnya dalam media gathering OJK Bali Nusra di Munduk, Buleleng, Selasa (18/12/2018).
Lebih lanjut dijelaskan saham terbukti memberikan imbal hasil sangat besar jika ditekuni untuk jangka panjang. Hal itu akan sesuai dengan konsep berinvestasi jangka panjang untuk menjelang pensiun.
Pendiri komunitas literasi keuangan Ngopi Pintar di Bali ini berpendapat, idealnya masa pensiun disiapkan sejak 20 tahun sebelum tidak aktif bekerja. Agus menegaskan kebutuhan saat tidak lagi mendapatkan passive income dari gaji akan sangat besar.
Menurutnya, mempersiapkan masa depan penting dilakukan agar mereka yang berumur panjang bisa menikmati hari tua dengan baik. Apalagi, hampir semua orang ingin berumur panjang.
Dia mencontohkan, untuk mulai mendispilinkan diri dengan menyisihkan pendapatan yang diperoleh, sebesar 10%, untuk disimpan dinvenstasikan buat diri sendiri. Hal itu tidak kalah pentingnya dengan mengelola keuangan pribadi sejak awal.
"Seperti kata orang tua, jangan mempermainkan waktu. Investasi mulai dari sekarang," ajaknya.