Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gianyar Proyeksikan Antinarkoba Masuk Aturan Desa Adat

Pemkab Gianyar mencanangkan desa bersih narkoba dan mengukuhkan relawan gerakan ini serta memproyeksikan antinarkoba masuk awig-awig atau peraturan adat setempat.
Peserta memberi salam kepada penonton saat malam final Pemilihan Putra Putri Tuli Bali di Denpasar, Bali, Jumat (26/10/2018)./Antara-Fikri Yusuf
Peserta memberi salam kepada penonton saat malam final Pemilihan Putra Putri Tuli Bali di Denpasar, Bali, Jumat (26/10/2018)./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, GIANYAR — Pemkab Gianyar mencanangkan desa bersih narkoba dan mengukuhkan relawan gerakan ini serta memproyeksikan antinarkoba masuk awig-awig atau peraturan adat setempat.

Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan penguatan gerakan antinarkoba melalui desa adat diharapkan mampu meredam peredaran narkotika dan obat terlarang.

“Gerakan desa bersih narkoba ini agar secepatnya sampai ke telinga masyarakat luas di Bali,” kataya seusai peresmian desa bersih narkoba, pengukuhan relawan, dan penandatanganan ‘perarem’ antinarkoba, Kamis (15/11/2018).

Menurut Mahayastra perlu adanya revisi terhadap awig-awig yang selama dua dekade ini tak ada pembaruan.

Ia menegaskan pemberantasan narkoba diproyeksikan masuk dalam awig-awig yang baru, sedangkan untuk saat ini masuk ‘perarem’ atau internal dulu.

Seluruh unsur desa adat diharapkan menyatukan barisan dan visi untuk bersama-sama membasmi narkoba. Pasalnya, melawan narkoba bukan perkara mudah, jalur transaksionalnya sudah mencakup antar negara.

Untuk menghadapinya, tidak ada cara lain, selain menguatkan kumpulan wilayah kecil secara kompak. "Desa adat kalau sudah bergerak serius, tingkat keberhasilannya akan sangat tinggi," tegasnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab dipanggil Cok Ace mengatakan kasus narkoba di Puau Dewata termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia.

Berdasar data BNN tahun 2017, terdapat 1,62% atau sekitar 50.000 jiwa yang berurusan dengan barang haram tersebut.

Memang, dari data tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami penurunan, tetapi masyarakat harus tetap waspada karena peredaran narkoba telah menyasar desa-desa terpencil.

Kata dia dengan kian kuatnya peran desa adat, diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para pengedar maupun pengguna narkoba. Perarem ini memiliki nilai strategis bagi desa pakraman untuk memaksimalkan pencegahan.

”Efeknya nanti, bagi para penjahat narkoba, tidak hanya berurusan dengan hukum positif, tapi juga akan berhadapan dengan hukum adat di wilayah masing-masing,” katanya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Heru Winarko menilai Gianyar sangat layak menjadi pionir untuk gerakan desa bersih narkoba. Ia berharap gerakan ini dapat menginspirasi daerah lainnya untuk menggelar upaya serupa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper