Bisnis.com, MANGUPURA -- PT Pertagas Niaga mengharapkan 100 hotel di Bali akan memanfaatkan Liquified Natural Gas (LNG) dalam 3 tahun ke depan.
Presiden Direktur Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan pemanfaatan sumber energi ini lebih ramah lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi industri. Menurutnya, dengan menggunakan LNG, peralatan hingga infrastruktur gas lebih terpelihara dengan baik.
"Karena maintenance lebih mudah dibandingkan dengan gas elpiji. Sekitar 10%-20% penghematannya," sebut Linda usai penandatanganan jual beli LNG dengan Patra Jasa di Kuta, Bali, Kamis (4/10/2018).
Dia menuturkan untuk 2018 diharapkan sebanyak 25 hotel bersedia memanfaatkan LNG. Pertagas Niaga menargetkan dapat memenuhi kebutuhan industri horeka di Bali dengan kapasitas 1-3 MMSCFD.
Seiring berkembangnya industri pariwisata yang sangat signifikan, pelaku diharapkan menyadari manfaat LNG. Apalagi, Bali tidak menghadapi kendala infrastruktur karena ada jaringan untuk elpiji di masing-masing hotel.
Pasokannya akan menggunakan filling station PT Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). LNG tersebut kemudian dikemas dalam isotank yang kemudian diantarkan ke Bali.
Selain Patra Jasa, sudah ada dua hotel lain yang menyatakan siap memanfaatkan LNG.
"Tidak ada kendala tapi kalau sekarang baru masuk karena prioritas sebelumnya di Jakarta dan Bandung. Ini daerah ketiga," ungkap Linda.