Bisnis.com, DENPASAR — Menjelang perhelatan Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di daerah ini ketiban rejeki berupa pemesanan untuk ajang tersebut.
Hasil penelusuran Bisnis, pengusaha tenun dan kopi mendapatkan pesanan untuk menyediakan produknya sebagai suvenir maupun oleh-oleh bagi delegasi. Owner Pertenunan Astiti Nyoman Sudira menuturkan dirinya diminta menyiapkan sebanyak 15 lembar kain tenun tradisional dengan harga mulai Rp9 juta per lembar.
“Saya kebetulan diajak untuk membuka stan di venue, tapi belum tahu di sebelah mana. Ini kesempatan langka dan syukur saja akhirnya diajak,” jelas pengusaha yang membuka usaha di Kabupaten Klungkung, Rabu (3/10/2018).
Dia menuturkan kesempatan menjajakan produk diperoleh dari ajakan Sarinah. Menurutnya, ajang ini membawa berkah bagi pelaku UMKM seperti dirinya. Mantan Kabag Ekonomi Setda Klungkung ini berharap event yang akan dihadiri delegasi dari 189 negara tersebut semakin meningkatkan produk kain endek ke dunia.
Owner Bali Arabica Komang Sukarsana menuturkan pihaknya juga mendapatkan order sebanyak 250 bungkus kopi Kintamani ukuran 200 kg dari panitia pusat pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali.
Dia mengatakan pesanan tersebut patut disyukuri meskipun jumlahnya masih kecil.
“Saya berikan harga spesial, karena infonya mau dijadikan suvenir untuk delegasi. Tetapi delegasi siapa dan dari negara mana tidak tahu. Besok barangnya akan diambil oleh perwakilan panitianya,” jelasnya saat dihubungi.
Pengusaha asal Kintamani, Kabupaten Bangli ini mengharapkan jumlah pesanan kopi akan meningkat saat pelaksanaan event tersebut. Lebih penting lagi, produk-produk UMKM asal Bali semakin mendunia karena dikenal oleh delegai berbagai negara.