Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delegasi IMF-WB 2018 Mulai Pesan Paket Wisata ke Bali

Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali menanti pemesanan paket wisata dari delegasi IMF-WB 2018 yang hingga saat ini baru dilakukan kurang dari 25% dari total kedatangan mereka.
Ubud/Indonesia Travel
Ubud/Indonesia Travel

Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali menanti pemesanan paket wisata dari delegasi IMF-WB 2018 yang hingga saat ini baru dilakukan kurang dari 25% dari total kedatangan mereka.

Ketua Asita Bali I Ketut Ardana mengatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya sempat memprediksi pemesanan paket tur akan mulai dilakukan satu bulan sebelum gelaran IMF-WB 2018 dengan prediksi 25% dari total delegasi.

Selanjutnya, pada satu minggu sebelum acara, akan ada tambahan pemesanan paket tur sebanyak 25% dari total delegasi lagi. Selama acara IMF-WB 2018, 50% delegasi sisanya akan memesan paket tur tersebut.

Namun, untuk wilayah Bali saat ini pemesanan paket tur dari delegasi IMF-WB 2018 belum menyentuh 25% dari total kunjungan mereka. Padahal, Bali merupakan salah satu destinasi andalan untuk delegasi. Bali menjual 33 destinasi wisata untuk delegasi dari total 63 objek wisata yang ditawarkan.

Adapun objek wisata itu seperti Pura Uluwatu dan Pura Taman Ayun di Kabupaten Badung, Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Pura Tanah Lot di Tabanan, hingga Ubud. Selain itu ada sejumlah museum, taman wisata, dan pantai yang juga direkomendasikan kepada delegasi untuk dikunjungi selama di Bali.

Kata dia, berdasarkan laporan anggota Asita Bali, memang sudah ada biro perjalanan wisata yang melakukan pemesanan paket tur. Namun, jumlahnya tidak banyak sekitar puluhan delegasi yang mendaftar di satu biro perjalanan.

“Beberapa hari belakangan ini sudah ada yang mulai booking di beberapa penyedia paket wisata IMF-WB 2018, ada beberapa yang secara resmi mendaftar dengan website kemenpar di webnya www.indonesia.travel, tapi jumlahnya baru beberapa saja, masih belum banyak, dan ini dinamis, akan terus bertambah,” kata Ardana kepada Bisnis, Rabu (3/10/2018).

Dia memprediksi, pemesanan paket wisata selama IMF-WB 2018, baru akan dilakukan delegasi saat kegiatan berlangsung. Apalagi, pada masing-masing 21 ofisial hotel untuk delegasi telah disediakan hospitality desk yang tidak hanya memberikan informasi tetapi juga melayani penjualan paket tur.

Kata dia, mereka pun akan cenderung memilih destinasi wisata yang jaraknya cukup dekat karena keterbatasan waktu melaksanakan kegiatan meeting.

Destinasi yang dia prediksi akan ramai kunjungan seperti kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) karena sedang menjadi destinasi yang cukup popular.

Selain itu, Ubud juga kemungkinan akan menjadi pilihan karena jaraknya yang cukup dekat dan mampu dilakukan kunjungan wisata selama setangah hari di sana.

“Saat ini persiapan kita sudah tidak masalah, destinasi sudah puluhan tahun kita jual jadi tidak akan kalah, dan Bali sudah beberapa kali menghandel event besar seperti WTO dan APEC,” katanya.

Kepala Bidang Pemasaran Khusus Asita Bali Ketut Jaman mengatakan pada biro perjalanan miliknya saja baru ada 25 delegasi yang melakukan pemesanan paket wisata.

Menurutnya, biro perjalanan lain di Bali, juga baru menerima pemesanan paket wisata tidak lebih dari puluhan delegasi. Paket wisata yang saat ini kebanyakan dipesan mulai dari Ubud, Tanah Lot, dan Kintamani.

“Paket wisata ini kan namanya optional, tujuan mereka ke Bali untuk melakukan meeting, kalau kebetulan mereka melihat waktu lowong baru mereka akan booking tur,” tambah Jaman.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper