Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen membangun keseimbangan antarsektor maupun keseimbangan antarwilayah di Bali untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkeadilan.
Kepala Bappeda dan Litbang Bali I Wayan Whiastana Ika Putra mengatakan salah satu langkah awal yang ditempuh dengan melakukan kajian-kajian dan masukan dari para ahli yang berkompeten. Dengan begitu akan didapatkan rumusan yang aplikatif dan perspektif sehingga dapat memberikan solusi nyata dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeseimbangan dan berkeadilan.
Dia menambahkan berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, produk domestik regional bruto (PDRB) pada 2017, sebesar 68% bersumber dari sektor tersier yaitu pariwisata, dan sisanya sekitar 32% itu bersumber dari sektor sekunder di luar pariwisata.
Kondisi itu menunjukkan adanya ketimpangan cukup tinggi antara sektor pariwisata dan nonpariwisata.
“Tidak hanya itu, ketimpangan pembangunan antarwilayah juga masih terjadi dimana Bali bagian selatan tumbuh dan berkembang dengan pesat, tapi Bali bagian timur dan utara dapat dikatakan tertinggal,” ujarnya dalam FGD dengan tema memperkuat sektor ekonomi, industri, dan investasi dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkeadilan pada Selasa (25/9/2018).
Ketimpangan di berbagi sektor inilah yang menjadi pusat perhatian. Pariwisata harus didorong tetapi ketimpangan tidak akan dibiarkan terus menerus terjadi.
Dia mengungkapkan sektor lainnya harus turut mengejar sehingga akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang seimbang, pertumbuhan antarsektor yang seimbang dan pertumbuhan antarwilayah yang seimbang pula.
Ika Putra menyatakan pemda berkomitmen untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk meminimalisasi ketimpangan yang ada.
Salah satunya ditempuh dengan melakukan kajian-kajian dan masukan dari para ahli yang berkompeten sehingga akan didapatkan rumusan yang aplikatif dan perspektif sehingga dapat memberikan solusi nyata dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeseimbangan dan berkeadilan.