Bisnis.com, DENPASAR — PT Univance Indonesia memberikan dukungan pendanaan bagi mantan pelajar SMA Bali Mandara yang berhasil lolos Program Beasiswa Asia Bridge ke Universitas Shizuoka, Jepang.
Executive Vice President Univance Corporation Japan Kensuke Tani mengatakan pemberian tersebut merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi negara-negara di Asia sebagai bentuk kontribusi kemajuan.
Secara khusus, pihaknya mengharapkan dukungan dalam bentuk pendanaan untuk biaya hidup penerima beasiswa itu dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menjembatani perusahaan Jepang dengan Indonesia.
“Kami memerlukan SDM yang memahami budaya dan kebiasaan berbagai negara sebagai jembatan budaya,” ujarnya dalam pelepasan bagi penerima beasiswa di Rumah Dinas Konjen Jepang di Denpasar, Selasa (25/9/2018) malam.
Hadir dalam pelepasan tersebut, Konsul Jenderal Jepang di Bali Hirohisa Chiba, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk. Soebronto Laras serta perwakilan dari SMA Bali Mandara dan Dinas Pendidikan Bali. Selain itu, penerima beasiswa yakni I Putu Rian Wartelika.
Kensuke berharap setelah tamat kuliah, Warterlika menjadi bagian dari Univance Group dan menjadi SDM yang berprestasi sekali jembatan bagi kedua negara maupun ke global.
Hirohisa menjelaskan program beasiswa ini unik karena memadukan pendidikan dan dunia industri. Dia mengucapkan selamat kepada Wartelika karena berhasil dan sekaligus akan mendapatkan pelajaran banyak selama menjalani pendidikan di negeri berujuluk Sakura tersebut.
Sementara itu, Soebronto Laras menilai kiprah Univance Group dan Wartelika sangat luar biasa. Dia mengatakan Univance merupakan perusahaan yang memfokuskan dengan teknologi pembuatan transmisi, sehingga masuk kategori teknologi tinggi.
Kesediaan Univance memberikan beasiswa merupakan wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
“Terus terang saat disampaikan oleh Univance Indonesia menyampaikan soal ini, merupakan berita besar. ini merupakan impian mengirim sebanyak mungkin siswa kita untuk bisa menikmati belajar tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi juga pola penghidupan Jepang,” jelasnya di lokasi yang sama.
Soebronto berpesan agar kesempatan yang diperoleh Wartelika dimanfatkan secara betul-betul karena Univance adalah pembuat transmisi khusus sehingga masuk kategori teknologi tinggi dan sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Satu hal penting lainnya, kesediaan Univance memberikan bantuan bagi siswa Indonesia juga akan membantu pemerintah Indonesia.
Hal itu dikarenakan 70% tenaga kerja di Tanah Air merupakan tamatan SD dan SMP, sedangkan yang betul-betul mendapatkan pendidikan secara betul hanya sekitar 12%. Karena itu, penerima beasiswa diharapkan tidak saja belajar mengenai teknologi tetapi juga bagaimana belajar hidup yang benar.
“Jepang ini adalah impian kalau bicara kejujuran, disiplin. Jadi total manfaatkan benar-benar disiplin mereka etos kerja, yang luar biasa,” paparnya.
Wartelika mengaku sangat senang setelah dinyatakan lolos seleksi karena persaingannya sangat ketat. Dia mengungkapkan sejak lama memimpikan dari SMA untuk bisa belajar di Jepang.